Mohon tunggu...
Rina Evi
Rina Evi Mohon Tunggu... -

"Dan nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu DUSTAKAN?"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pangeran Surga

16 Mei 2016   19:11 Diperbarui: 16 Mei 2016   19:20 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Abi marah, umi tak kalah kecewanya. Adikku memandangku kesal, lalu masuk ke kamarnya.

"Fatih, sebenarnya apa yang kau inginkan?"

Aku hanya diam. Toh, mereka tidak akan  dapat memahamiku.

"Jika tidak suka, tidak apa-apa. Tapi pernikahanmu tinggal besok pagi! Apa yang membuatmu membatalkan pernikahan ini?"

"Fatih tak menginginkan apa-apa abi, umi." Akhirnya aku angkat bicara.

"Lalu apa Fatih?"

Airmataku tak mampu lagi ku tahan. Abi beranjak pergi dengan perasaan kecewa yang terlihat di wajahnya. Bagaimana tidak kecewa? Anak gadisnya telah mencapai usia menikah, namun setiap pemuda yang datang ia tolak. Sekarang, pernikahan tinggal besok malah di batalkan.

"Cerita sama umi. Ada apa Fatih?" Aku menggeleng dan bersandar di bahu umi. Umi memeluk bahuku.

"Apakah ada sesuatu yang tidak Fatih sukai dari Rahman?"

Aku menggeleng. Bahkan, jika aku ingin jujur aku ingin menikah dengannya, dia seperti pangeran Surga yang Allah kirimkan untukku.

"Apakah dia ..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun