"Kiara lo kerja di sini?" tanya Regan kaget dan dijawab dengan anggukan oleh Kiara.
Tidak mau berlama-lama di meja Biru karena ia dan Biru sedang perang dingin, Kiara segera menulis pesanan meja 19 itu.
"Lo mau apa Bi?"
"Sup tanpa tomato and wortel, moccacino jangan banyak gula jangan sedikit gula," Ucap Biru dengan senyum devilnya.
Kiara menulis pesanan Biru, ia tahu bahwa Biru sedang mengerjakannya dan ia tahu bahwa Biru tidak bisa memimun moccacino seperti pesanannya itu.
Sepeninggalannya Kiara, Regan menatap Biru yang sedang tersenyum devil sedangkan Satria masih setia menatap Kiara.
"Tumben reqwest, ada angin apa?"
***
Pukul 6 sore Kiara keluar dari cafe yang seharian ini ia jadikan tempat bekerja. Kiara tidak mungkin meminta Biru untuk menjemputnya karena pasalnya ia dan Biru sedang marahan. Sudah beberapa kali Kiara memesan gojek namun selalu di cancel dan berakhirlah Kiara di atas motor Satria untuk kedua kalinya karena saat mencari gojek dan taksi tiba-tiba satria datang dan menawari tumpangan ditambah dengan cuaca yang sebentar lagi akan turun hujan.
"Lo pake jaket gue dulu, baju lo nanti basah kena hujan," Ucap Satria dan memberikan jaketnya.
Kiara menatap jaket yang di berikan Satria dan semenit kemudian jaket itu sudah terpakai oleh Kiara. Kiara tidak ingin berlama-lama berdebat karena jika ia menolak pasti akan panjang perbincangan jaket itu.