Mohon tunggu...
Eva Resti
Eva Resti Mohon Tunggu... Penulis - _

Aku adalah puisi paling sunyi yang kadang menjadi puisi paling berisik. Aku ingin mengabadikan setiap moment dalam hidup menjadi puisi. Agar jika suatu saat aku tiada, aku masih tetap ada.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Wanita Bernama Izora (Karya Evaresti)

17 Januari 2025   10:47 Diperbarui: 17 Januari 2025   11:18 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Izora seorang gadis yang punya masa lalu yang kelam. Luka apa yang belum dia rasakan? Semuanya pernah ia rasakan. Yang dia syukuri adalah dari sekian masalah yang dia hadapi, dia masih menjaga dirinya dengan baik, berkat setiap doa. Izora tidak seberuntung anak muda yang lain, dia hidup serba kekurangan. Namun dia tetap mensyukuri segala yang dia punya dan segala yang masih dia genggam dengan erat. Ketakutan terbesar dalam hidupnya adalah kehilangan. Karena baginya kehilangan itu menyakitkan, oleh karena itulah dia menghargai yang hadir dan mencintai orang-orang yang berharga dalam hidupnya. Dia menjaga apa yang dia punya dengan baik. 

Selama ini, ia berjalan dan menemui dirinya terluka, menangis, menjerit, tak ada satupun yang merangkulnya selain dirinya sendiri. Tak ada yang memberinya semangat selain dirinya sendiri, maka dari itulah Izora selalu belajar berbicara dengan diri sendiri, mencintai diri sendiri dan merangkul dirinya sendiri. Tak ada yang bisa dipercaya dan tak ada yang bisa diandalkan saat Izora jatuh, saat Izora sakit dan saat Izora benar-benar membutuhkan sandaran dan bantuan dalam bentuk apapun. Bagi Izora, itulah keadaan yang harus mampu ia terima dan lalui. 

Saat Izora sedang menenun kisah, dengan penuh keyakinan dan penuh kesedehanaan, Izora mencoba mewujudkan cita-citanya. Ingin menjadi pribadi yang berguna bagi diri sendiri, bagi orang tua, keluarga dan orang-orang yang akan ia temui dalam perjalanan hidup di atas bumi. Dia benar-benar yakin, dan harapannya sangat dalam sehingga dia jatuh dalam kenyamanan yang ia impikan. Dia bahagia saat menjalani apa yang memang dia harapkan, walaupun ada banyak rintangan, ada kerikil yang harus dia kunyah lalu telan, ada beling yang dia injak membuat telapaknya berdarah dan ada belati yang selalu menikam hati dan lambungnya namun dia tidak mati. Selama itu Izora bertahan dengan kesederhanaan dan syukur dalam doa-doanya.

Dan pada suatu ketika, bangunan Izora runtuh, harapannya pupus dan dia terluka parah. Bagi Izora, apa yang dia alami pada masa lalu, tidak ada bandingannya dengan apa yang dia rasakan saat ini. Ini adalah cita-cita Izora, namun semuanya pupus, berantakkan dan menyakitkan. Izora sakit, ada virus yang sangat ia benci telah tertempel dalam tubuhnya entah mulai dari kapan. Yang ia tahu selama ini ia baik-baik saja; dia bahagia, dia tertawa, dia semangat dan dia tidak pernah merasakan keganjilan dalam tubuhnya. Namun kenyataan memang selalu mengejutkan dan menyakitkan.

Di titik inilah Izora merasa kehilangan, dan baginya kehilangan yang menyakitkan adalah kehilangan diri sendiri. Dia hidup tapi rasanya telah mati, dia seperti mati walau tak pernah melihat raganya terbaring kaku.  Ada kekosongan, ada sebagian yang hilang dari dirinya.

Kenyataan adalah sesuatu yang tak bisa ditunda atau tak bisa kembali untuk diperbaiki. Dia tidak pernah datang untuk menawar dan minta restu; tidak seperti pebisnis yang melakukan negosiasi sebelum terjadi, atau tidak seperti pemberian kado ulang tahun yang tahu tanggal dan kado berisi sesuatu yang indah. Kenyataan adalah misteri yang sulit dipecahkan oleh imajinasi, dia tak terpikirkan. Antara dua adalah hitam dan putih; hitam adalah derita, putih adalah kebahagiaan. Dia terjatuh dalam kekelaman dan berusaha mencari lentera, meminta kepada Tuhan yang dia percaya bahwa akan selalu ada dan menemaninya. Dalam keadaannya yang seperti itu, masalah datang silih berganti, masalah fisik, keluarga, ekonomi dan segala macam masalah yang menendang, memukul dan menjatuhkan Izora berkali-kali. Namun dari semuanya itu, ada suatau yang tak bisa ia terima dengan ikhlas dan dia tau luka ini akan sembuh seiring berjalannya waktu. Dalam keadaannya seperti ini, semua orang yang pernah hadir dalam kehidupan Izora hilang begitu saja tanpa jejak, pergi tanpa pamit dan tanpa alasan. Tak ada yang dijadikan sebagai tempat pulang dan sandaran bagi Izora. Semuanya hilang dan membingungkan.

Bulan berlalu, musim silih berganti, sudah satu tahun dia bertahan; merawat diri, membalut luka dan merangkul dirinya semakin erat. Dia merenung, menulis membaca dan berdoa. Banyak yang dia temukan dalam perjalanan ini; dia mengunyah kerikil lalu menelan, menginjak beling sehingga telapakknya berdarah dan merembes di sepanjang perjalanan seperti cat, orang-orang datang dan pergi dan Izora akan tetap menemui diri terluka dan tetap sendiri. Satu hal yang Izora syukuri adalah Tuhan menganugerahkan semangat dan ketabahan sehingga Izora mampu bertahan dalam segala macam situasi. Dia menjaga dirinya dan setia merawat dirinya. 

Dan pada suatu ketika dia berlutut dalam kesunyian malam, merenungi nasib.

"Tuhan, apa yang akan terjadi setelah ini?" Dia bertanya sambil menikmati instrumen alam melalui binatang malam. 

"Aku bersyukur kepadamu, karena telah membawa aku sejauh ini; melindungi aku, dan memberi anugerah berharga dalam hidupku. Aku sadar, bahwa di setiap persoalan pasti ada jalan keluar dan di balik derita pasti ada kebahagiaan. Terima kasih sudah membuat aku mengerti tentang hidup ini, terima kasih sudah membentuk aku menjadi pribadi seperti ini. Namun maafkan aku yang lemah ini, yang selalu berontak, selalu mengeluh dan kadang lupa waktu. Apakah aku masih pantas di hadapanmu?" Izora menangis tersedu-sedu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun