"Siap dok, tapi saya ingin menanyakan sesuatu."
"Apa itu?"
"Tentang mata ini dok, siapa yang mendonorkan matanya untuk saya. Soalnya saya ingin berterimakasih kepada keluargany," kata Silvy.
"Maaf, dokter tidak bisa menjawab pertanyaanmu. Karena dokter diminta untuk merahasiakan identitasnya. Saya hanya bisa berkata kalau dia adalah seorang pria yang baik," jawab dokter Paul.
"Pria?" tanya Silvy di dalam hatinya.
"Kalau begitu, mari kita lanjutkan untuk membuka perban dan membuatmu melihat dunia ini kembali," kata dokter Paul.
Dokter Paul melepas perban dimata Silvy pelan-pelan. Lalu melepas penutup mata di kedua mata Silvy dan berkata,"nah sekarang pelan-pelan kamu buka mata kamu, Silvy."
Dengan sangat pelan Silvy membuka matanya. Cahaya begitu silau menerangi matanya. Dan untuk sesaat, dia tidak mampu melihat apapun hanya cahaya yang begitu terang. Setelah mengerjapkan mata beberapa kali untuk membiasakan terhadap cahaya. Dilihatnya sekilas Ethan berdiri didepannya sambil tersenyum.
http://bangauberanjakdewasa.blogspot.com
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI