Mohon tunggu...
Bangau BeranjakDewasa
Bangau BeranjakDewasa Mohon Tunggu... -

Seorang laki-laki lulusan Teknik Informatika yang mencoba menggeluti bidang tulis menulis...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hanya Untukmu

18 Februari 2014   05:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:43 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ethan mendekat dan berlutut di hadapan mama. Menatap mata mama yang telah basah oleh air mata. "Karena Ethan ingin Silvy bahagia ma. Ethan selalu mencintainya sampai sekarang."

"Apa hubungan ini dengan Silvy?" tanya mama.

"Silvy yang akan menerima mata Ethan, ma. Beberapa hari yang lalu Silvy mendapat kecelakan yang akhirnya membutakan matanya," jelas Ethan.

Mama lalu membelai pipi Ethan dengan lembut. "Silvy seharusnya bangga pernah memilikimu walau sesaat, seperti mama yang bangga kepadamu,nak. Walau berat karena mama harus kehilangan kamu untuk selamanya, mama merelakanmu, nak.

Setelah berkata seperti itu, mama lalu memeluk Ethan dan menangis lagi dipundaknya.

Malamnya, Citra dan mama menemani Ethan ke rumah sakit tempat Silvy dirawat. Disana Ethan meminta mama dan Citra untuk mengalihkan perhatian orang tua Silvy agar tidak mengetahui keberadaanya dan menyelinap masuk ke kamar tempat Silvy dirawat.

Dikamar tersebut, Ethan melihat Silvy tidur dengan mata terpejam. Ethan mendekat pelan agar tidak membangunkannya. Ditatapnya wajah cantik Silvy yang sedang tertidur, walau ada beberapa luka yang masih belum sembuh di wajah dan sekujur tubuhnya.

Ethan berdiri disampingnya, mengangkat tangannya sedikit dan mengusap rambut dikepala Silvy. "Kita bertemu lagi setelah sekian lama," kata Ethan memulai. "Tapi, bukan dalam keadaan seperti ini. Aku berharap bertemu kamu yang bahagia karena kehidupan barumu bukan dalam keadaaan kamu terbaring seperti ini. Tapi, kamu sebentar lagi akan dapat melihat dan kamu akan menikah dengan orang yang lebih baik dari pada aku. Aku ingin selalu melihatmu bahagia."

Ethan kemudian mendekat dan mencium kening Silvy. "Aku akan selalu bersamamu dan selalu mencintaimu."

Satu bulan kemudian, Silvy telah mendapatkan donor mata dari Ethan dan sedang menanti untuk membuka perban dimatanya. Berharap operasi yang dilakukannya berhasil.

"Nah, kamu sudah siap Silvy?" tanya dokter Paul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun