Mohon tunggu...
Said Mustafa Husin
Said Mustafa Husin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance, pemerhati kebijakan dan wacana sosial, penulis profil tokoh dan daerah, environmental activists.

Freelance, pemerhati kebijakan dan wacana sosial, penulis profil tokoh dan daerah, environmental activists.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Memaknai Kegiatan Study Jurnalistik PWI Riau di Bali

16 Desember 2021   17:53 Diperbarui: 17 Desember 2021   21:51 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari kedua di Bali, rombongan PWI Riau berkunjung ke Pura Tirta Empul di kawasan Desa Manukaya, Kecamatan Tampak Siring, Kabupaten Gianyar. Kunjungan ke Pura Tirta Empul setelah mengunjungi Istana Kepresidenn Tampak Siring.

Dari catatan sejarah, Pura Tirta Empul ini ditemukan 926 Masehi pada masa Dinasti Warmadewa. Pura ini biasanya sangat ramai dikunjungi wisatawan manca negara.

Ini tidak lain karena keunikan arsitektur dan adanya mata air alami di dalam Pura. Air dari mata air di dalam pura ini diyakini masyarakat Hindu Bali untuk menyucikan diri. Karena itu, tidak salah PWI Riau memilih berkunjung ke Pura Tirta Empul

Keasyikan rombongn terlihat pada hari ketiga ketika berkunjung ke wahana watersport Tanjung Benoa. Para wartawan rebutan untuk menikmati sensasi wahana watersport.  Di sana memang tersedia berbagai fasilitas watersport

Di Tanjung Benoa ada fasilitas Parasailing, Rolling Donuts, Snorkeling, Flying Fish, Sea Walker, Jet Ski, Gloss Bottom, Banana Boat. Selain itu ada juga fasilitas untuk mengunjungi Pulau Penyu

Dari Tanjung Benoa, Nusa Dua Bali, rombongan PWI Riau bergeser ke Pura Uluwatu. Di Pura Suci Uluwatu seluruh anggota rombongan diwajibkan memakai kain yang disarungkan ke pinggang

Momen di Uluwatu ini sangat menarik. Pasalnya saat rombongan tiba di Uluwatu, ratusan masyarakat Hindu Bali tengah menggelar ritual keagamaan. Para wanita membawa sesajen yang diletakkan di atas kepala

Herannya di kawasan ini biasanya sangat banyak monyet. Ratusan monyet biasanya berkeliaran di gerbang masuk. Karena itu, sebelum masuk ke kawasan Pura, rombongan selalu diingatkan agar tidak memakai kacamata lantaran monyet sering usil mengambil kacamata lalu dipatahkan.

Saat keberadaan monyet yang terkesan menghilang ini ditanyakan kepada seorang warga yang ikut ritual di Pura Uluwatu, Made Kendra mengatakan setiap ritual di Uluwatu monyet-monyet tidak keluar, biasanya memang begitu.

" Lantaran hari ini ada ritual, monyet-monyet tidak keluar, biasanya memang begitu," kata Made Kendra

Dari Uluwatu, rombongan langsung ke Pantai Pandawa. Di pantai yang baru dibuka beberapa tahun ini, para wartawan berharap menyaksikn sunset. Tapi pemandu wisata, Nyoman Buda Arta mengarahkan ke Pantai Jimbaran sekalian untuk makan malam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun