Jawaban lugas dari kondisi ini disampaikan Ketua PWI Bali, Dwikora Putra. Saat PWI Riau berkunjung ke PWI Bali, Ketua PWI Bali, Dwikora Putra menyampaikan bahwa media mainstream di Bali mendapatkan perhatian dari Gubernur Bali, Wayan Koster
Dari sejumlah destinasi yang dikunjungi dalam study jurnalistik PWI Riau di Bali, tentu masing-masing peserta sudah mendapatkan bekal pengetahuan jurnalistik untuk menyajikan tulisn perjalanan Setidaknya itulah manfaat dari study jurnalistik ini
Namun perlu juga difaahami kalau diantara peserta study jurnlistik tidak mendapatkan apa-apa, bukan study jurnalistiknya yang bermasalah, mungkin pesertanya yang abai dalam menerapkan kaidah-kaidah dalam menulis catatan perjalanan
Seperti disampaikan Purwanto Setiadi yang pernah mengampu rubrik perjalanan di Koran Tempo dan kini menjadi pengajar di Tempo Institute, untuk menjadi seorang penulis perjalanan, kita harus membiasakan diri menjadi penjelajah
Artinya untuk menjadi penulis catatan perjalanan kita tidak boleh memposisikan diri sebagai pelancong atau turis biasa. Kita harus menjadi penjelajah dengan meggali berbagai informasi dari berbagai sumber.Â
Namun bukan pula kita harus mengabaikan setiap sensasi keindahan objek wisata. Menurut Purwnto Setiadi sensasi itulah yang kita bagikan kepada pembacaÂ
Semoga catatan ini bisa dimanfaatkan PWI Riau dalam agenda 1001 kilometer Kendari -- Makasar bersempena HPN 2022 nanti. Salam PWI Riau Hebat (Said Mustafa Husin)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H