Mohon tunggu...
Said Mustafa Husin
Said Mustafa Husin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance, pemerhati kebijakan dan wacana sosial, penulis profil tokoh dan daerah, environmental activists.

Freelance, pemerhati kebijakan dan wacana sosial, penulis profil tokoh dan daerah, environmental activists.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Memaknai Kegiatan Study Jurnalistik PWI Riau di Bali

16 Desember 2021   17:53 Diperbarui: 17 Desember 2021   21:51 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ikon wisata  Bali Pura Tanah Lot tentu saja tidak dilewatkan dalam agenda kunjungan. Namun sebelum ke Pura Tanah Lot, rombongan berkunjung dulu ke Pura Ulun Danu Beratan. Pura ini terletak di pinggir Danau Beratan di kawasan Bedugul

Pura Ulun Danu Beratan ini pernah dijadikan lukisan dalam mata uang Rp 50 ribu. Tapi yang sangat menarik kawasan Bedugul ini didominasi warga muslim. Bahkan rombongan sempat sholat Jumat di masjid yang letaknya jauh di atas bukit

Selepas makan siang di Resto Ulun Danu Beratan, rombongan bergerak ke Pura Luhur Tanah Lot di kawasan Desa Braban, Kabupaten Tabanan. Pura Tanah Lot terletak di atas batu karang, berjarak sekitar 300 meter dari garis pantai.

Untuk dapat mengakses pura, pengunjung harus melewati jalan batu pada saat air laut surut. Dari lokasi batu karang, untuk mencapai pura, pengunjung harus pula menaiki anak tangga batu.

Pura Ulun Danu Beratan (foto Dokpri)
Pura Ulun Danu Beratan (foto Dokpri)

Pura Tanah Lot ini sangat dikenal di manca negara. Pura yang lokasinya berada di lepas pantai ini semakin indah saat deburan ombak menerpa batu karang tempat berdirinya pura. Di area batu karang itu juga terdapat beberapa goa kecil

Goa kecil di sekitar pura itu dihuni ular berwarna belang hitam putih. Ular-ular ini dipercaya masyarakat setempat sebagai ular suci jelmaan sabuk Danghyang Nirartha pendiri Pura Tanah Lot pada abad ke 15.

Pura Tanah Lot merupakan agenda terkhir dari kunjungan wisata rombongn study jurnlistik PWI Riau. Di kawasan ini, di De  Jukung Resto rombongan makan malam sebelum kembali ke hotel

Dari sejumlah destinasi yang dikunjungi PWI Riau, nyaris tidak ditemukan turis manca negara. Kalaupun ada bule keliatan di lokasi wisata, itu hanya beberapa orang saja. Ini bisa dimaklumi lantaran ketatnya persyaratan bagi warga asing memasuki Bali

Rendahnya tingkat kunjungan turis asing mupun domestik ke Bali membuat ekonomi Pulau Dewata ini benar-benar terpuruk. Hampir 80 persen pusat kegiatan ekonomi di Bali lumpuh. Ruko-ruko tutup terutama di kawasan Kuta dan Legian

Menariknya, dalam kondisi ekonomi Bali yang terpuruk ada salah satu media cetak di Bali yang tidak terlalu besar mampu bertahan terbit sampai hari ini. Lantarn itu, PWI Riau juga menyempatkan berkunjung ke sana untuk mengetahui kiat pengelolanya sehingga mampu bertahan terbit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun