Hari kedua di Bali, rombongan PWI Riau berkunjung ke Pura Tirta Empul di kawasan Desa Manukaya, Kecamatan Tampak Siring, Kabupaten Gianyar. Kunjungan ke Pura Tirta Empul setelah mengunjungi Istana Kepresidenn Tampak Siring.
Dari catatan sejarah, Pura Tirta Empul ini ditemukan 926 Masehi pada masa Dinasti Warmadewa. Pura ini biasanya sangat ramai dikunjungi wisatawan manca negara.
Ini tidak lain karena keunikan arsitektur dan adanya mata air alami di dalam Pura. Air dari mata air di dalam pura ini diyakini masyarakat Hindu Bali untuk menyucikan diri. Karena itu, tidak salah PWI Riau memilih berkunjung ke Pura Tirta Empul
Keasyikan rombongn terlihat pada hari ketiga ketika berkunjung ke wahana watersport Tanjung Benoa. Para wartawan rebutan untuk menikmati sensasi wahana watersport. Â Di sana memang tersedia berbagai fasilitas watersport
Di Tanjung Benoa ada fasilitas Parasailing, Rolling Donuts, Snorkeling, Flying Fish, Sea Walker, Jet Ski, Gloss Bottom, Banana Boat. Selain itu ada juga fasilitas untuk mengunjungi Pulau Penyu
Dari Tanjung Benoa, Nusa Dua Bali, rombongan PWI Riau bergeser ke Pura Uluwatu. Di Pura Suci Uluwatu seluruh anggota rombongan diwajibkan memakai kain yang disarungkan ke pinggang
Momen di Uluwatu ini sangat menarik. Pasalnya saat rombongan tiba di Uluwatu, ratusan masyarakat Hindu Bali tengah menggelar ritual keagamaan. Para wanita membawa sesajen yang diletakkan di atas kepala
Herannya di kawasan ini biasanya sangat banyak monyet. Ratusan monyet biasanya berkeliaran di gerbang masuk. Karena itu, sebelum masuk ke kawasan Pura, rombongan selalu diingatkan agar tidak memakai kacamata lantaran monyet sering usil mengambil kacamata lalu dipatahkan.
Saat keberadaan monyet yang terkesan menghilang ini ditanyakan kepada seorang warga yang ikut ritual di Pura Uluwatu, Made Kendra mengatakan setiap ritual di Uluwatu monyet-monyet tidak keluar, biasanya memang begitu.
" Lantaran hari ini ada ritual, monyet-monyet tidak keluar, biasanya memang begitu," kata Made Kendra
Dari Uluwatu, rombongan langsung ke Pantai Pandawa. Di pantai yang baru dibuka beberapa tahun ini, para wartawan berharap menyaksikn sunset. Tapi pemandu wisata, Nyoman Buda Arta mengarahkan ke Pantai Jimbaran sekalian untuk makan malam