Mohon tunggu...
Erwin Alwazir
Erwin Alwazir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Karyawan Swasta

Rayakan Kata dengan Fiksi, Politik, Humaniora dan keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Latta dan Uzza

19 Juni 2020   15:10 Diperbarui: 19 Juni 2020   15:16 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah sekian lama menunggu dengan perasaan tak menentu, dia datang dengan sepeda motor yang kuberikan dulu. Aku tercenung. Terlintas kekaguman padanya. Sepeda motor berusia belasan tahun itu terlihat awet. Tampaknya dia sangat telaten menjaga sebuah pemberian. Pastilah Ayahku di alam kubur sana bahagia melihat warisannya bermanfaat bagi orang lain, bukan bagiku. Di titik ini aku ada sedikit penyesalan kenapa dulu tidak menjaga dengan baik peninggalannya

Di tengah kekagumanku, dia lantas memeluk erat. Air matanya menetes. Setelah basa basi sebentar, dia menuntunku ke ruang kerjanya yang luas dan dipenuhi dengan kaligrafi Al-Qur'an. Aku takjub dan merasa berada di tempat yang paling damai.

Dari luar penampilan istananya mungkin terkesan jahiliyah, tetapi di dalam sini penuh dengan keagungan. Semua seperti mencerminkan apa yang dalam hatinya.

Sambil menahan gelisah aku bertanya dengan canggung.

"Kau percaya Tuhan itu ada?"

Pertanyaan belasan tahun silam kembali kuulang. Dia tersenyum.

"Seharusnya aku percaya."

Dia mengambil sesuatu dari koper dan menaruh segepok uang di meja kerjanya, persis dihadapanku.

"Tapi Tuhan bukan di sini," katanya menunjuk uang dihadapanku.

"Tuhan itu di sana." Dia menunjuk ke atas.

"Bisa juga di sini," ujarnya menunjuk dada

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun