Aku penasaran. Kulihat kalender sekilas, Kamis malam ini tepat malam jum'at kliwon. Ritual? Kecurigaanku makin menjadi. Dia memang memberhalakan sesuatu. Mungkin bersekutu dengan iblis!
"Bagaimana kalau habis Jum'atan?" Aku tak sabar untuk bertemu.
"Maaf, tidak bisa, Pak. Tiap jum'at dia selalu bepergian."
"Ke mana?"
Asistennya tersenyum.
"Bapak bisa tanya langsung padanya nanti. Maaf, saya tak bisa bicara lebih banyak."
Aku merasa kecewa. Namun akhirnya jadwal bertemu kuturuti juga.
###
Hari sabtu yang dijanjikan, aku sudah menunggu di teras istananya yang luas. Begitu megah. Empat patung harimau berdiri di setiap sudut gedung. Dinding rumah dipenuhi ukiran mistik berbentuk ular dan dihiasi oleh lukisan hewan lainnya. Sangat eksotis dan mistis. Aku makin curiga dia telah ber-tuhan pada Latta dan Uzza seperti katanya dulu.
Profesi dia selaku pedagang roti sukses sangat mirip dengan Latta, seorang penjual roti berhati dermawan di masa Rasul dan kemudian dijadikan berhala oleh orang-orang pada masa itu setelah meninggal. Uzza, setahuku dia seorang perempuan yang berwajah menyeramkan dan berkulit hitam.
Keyakinanku dia bersekutu dengan iblis makin bertambah setelah bertemu dengan istrinya. Wajah istrinya biasa-biasa saja. Tapi kulitnya hitam. Uzza?
Ya Tuhan, aku merinding melihat fenomena ini.