"Mau dibawa kemana, Pak?"
"Ke pasar, Lumayan sudah matang untuk dijual."
"Jangan  pak. Itu kambing saya."
"Ini kambing bapak moyangmu!"
"Bukan pak. Itu kambing pak Wasir."
Bapaknya Misin tersentak kaget. Ia ikat kembali kambing-kambing itu.
"Dari mana kamu tahu?"
"Pak Wasir kemarin mendatangi saya di pematang sana."
"Terus.."
"Ia memberikannya pada Misin untuk dijaga dan dipelihara."
Bapaknya Misin masih punya hati untuk tidak bersikeras. Ia mendekat pada Misin, dan mengatakan padanya akan datangi Wasir untuk meminta maaf.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!