Meskipun indikator kinerja Angka Partispasi Murid (APM) telah mencapai 100 persen, bukan berarti tidak ada kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan program bantuan pemerintah.
Bagi murid yang tergolong tidak mampu bahkan murid dari rumah tangga miskin ekstrem memiliki kencenderungan gagap persyaratan administratif. Kriteria penerima PIP adalah murid yang memiliki KIP. Jika murid yang berasal dari latar belakang rumah tangga miskin (ekstrem) akan menimbulkan permasalahan tersendiri. Sudah tentu siswa dari keluarga miskin (ekstrem) tidak mendapat penyaluran bantuan uang tunai saat tidak memiliki KIP. Pemerintah atau satuan pendidikan terkait bisa memfasilitasi KIP kepada murid dari latar belakang miskin (ekstrem).
Kendala dan permasalahan akan ditemukan pada murid atau orang tua miskin ekstrem yang harus mendaftar KIP/KIS secara online. Murid dari latar belakang keluarga miskin (ekstrem) belum sepenuhnya dapat difasilitasi untuk mengetahui langkah-langkah pendaftaran KIP/KIS. Murid dari latar belakang keluarga miskin (ekstrem) dituntut melek teknologi digital karena mereka akan mengunjungi website resmi PIP. Mereka harus masukkan data NISN dan NIK KTP. Lengkapi kode captcha yang ditampilkan. Pilih “cek penerima PIP” untuk mendapatkan informasi status.
Keterlambatan penyaluran PIP/KIP dan PIS/KIS secara fisik ke murid miskin ekstrem akan berdampak pada pakaian seragam, alat tulis, dan kebutuhan sekolah lainnya.
Pemerintah Daerah belum optimal untuk mengalokasikan dana pendidikan sesuai amanah Undang-Undang sebesar 20 persen dari total APBD. PIP/KIP merupakan bagian utama sumber dana untuk mendukung Program Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, PIP/KIP di jenjang Pendidikan Menengah dan PIP/KIP Kuliah di perguruan tinggi.
Kapasitas pelayanan PIP/KIP dan PIS/KIS belum memadai dibandingkan dengan besarnya jumlah keluarga miskin (ekstrem). Salah satu alasan ketidakseimbangan input dan proses/kualitas pelayanan kesehatan terutama bagi keluarga miskin, yakni belum optimalnya pemutakhiran data KK miskin ekstrem.
Rendahnya pemanfaatan pelayanan PIP/KIP dan PIS/KIS antara lain disebabkan oleh ketidaktahuan mengenai proses dan manfaat pembuatan serta kepemilikan KIP dan KIS.
Kendala dan Permasalahan Umum Rumah Tangga Miskin Ekstrem
Terdapat 3 (tiga) kendala dan permasalahan utama dari kondisi keluarga/rumah tangga miskin ekstrem berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi, meliputi:
Pertama, Masih banyaknya rumah tidak layak huni.
Rendahnya akses KK miskin ekstrem terhadap pelayanan program rumah layak huni sebesar 32,86 persen. Permasalahan rumah tidak layak huni meliputi rumah panggung dan rumah non panggung (rumah bawah). Rumah KK miskin ekstrem dengan jenis atap, lantai, dan dinding yang menandakan tidak layah huni.