Rentetan kendala dan permasalahan: ‘Kurangnya akses rumah tangga miskin ekstrem terhadap pelayanan modal usaha produktif’, meliputi:
Akses KK miskin ekstrem terhadap pelayanan usaha kecil dan mikro yang sangat rendah mencerminkan sisi kelemahan terhadap aspek pemberdayaan ekonomi produktif.
Sebagian kecil KK miskin ekstrem membutuhkan program bantuan modal usaha, dibandingkan kecenderungan dan daya tarik yang besar pada jenis program bantuan yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan hidup pokok sehari-hari.
KK miskin ekstrem lebih memilih pada jenis pekerjaan/mata pencaharian sebagai petani, buruh bangunan, nelayan (rumput laut) persen, dan penambak/buruh lepas pembibitan/pembantu budi daya rumput. Sehingga KK miskin yang hanya bekerja di sektor pertanian yang memiliki nilai tukar yang rendah menjadi kendala dan permasalahan untuk meningkatkan pendapatannya.
Permasalahan tersebut digambarkan saat buruh tani mendapat hasil setelah usaha pertanian melalui upah dari petani pemilik Rp 400.000 per bulan. Tetapi, buruh tani mengeluarkan biaya untuk kebutuhan hidup 7 anggota keluarga sekitar Rp 850.000. Berarti hasil pertanian yang dibayarkan pada KK miskin ekstrem melalui upah masih minus untuk biaya kebutuhan hidup satu keluarga.
Kelima, Lemahnya peningkatan dan pengembangan kapasitas rumah tangga miskin ekstrem terhadap pelayanan lapangan kerja produktif.
Kendala dan permasalahan: ’Lemahnya peningkatan dan pengembangan kapasitas rumah tangga miskin ekstrem terhadap pelayanan lapangan kerja produktif’, meliputi:
Dilihat dari jenis pekerjaan/mata pencaharian KK miskin ekstrem seperti buruh tani, buruh bangunan, dan pembantu budi daya rumput laut sudah jelas tidak menghasilkan pendapatan yang optimal. Pada dasarnya, pilihan KK miskin ekstrem terhadap jenis pekerjaan sektor pertanian hingga jenis pekerjaan serabutan (lepas) dalam kondisi terpaksa karena mereka tidak dibekali pengetahuan dan keterampilan yang memadai.
KK miskin ekstrem tidak dilatih untuk mengasah dan meningkatkan kualitas keterampilan kerja yang produktif. Dalam istilah, KK miskin ekstrem tidak diberikan pancing, malah ikan diberikan pada mereka.
Keenam, Rendahnya akses rumah tangga miskin ekstrem terhadap pelayanan PIP-KIP dan PIS-KIS.
Kendala dan permasalahan: ‘Rendahnya akses rumah tangga miskin ekstrem terhadap pelayanan PIP-KIP dan PIS-KIS, meliputi: