Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dua Pertanyaan Ulang tentang Narkoba

10 Juni 2023   10:33 Diperbarui: 13 Juni 2023   20:07 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dapat dikatakan disini, bahwa rangkaian fantasi kosong, halusinasi dan gelombang paranoia adalah konsekuensi kecanduan obat terlarang dan sejenisnya, yang memiliki kemiripan penyakit yang akan menggerogoti tubuh. 

Ia layaknya penyakit hepatitis, gonjang-ganjing darah, kolesterol menanjak, kacaunya asam urat. Bisa ditebak, kita mungkin akan mencari obat atau dokter. 

Memang betul, jika sebuah jam rusak dibawa ke tukang reparasi, mesin mobil diperbaiki di bengkel dan tubuh sakit di bawah ke dokter. Tetapi, seluruh cara pandang itu berakhir, tatkala jaringan-jaringan di luar tubuh kita menghadirkan kesenangan sejati, yang nyata. Tidaklah lantas menyebalkan, bahwa salah satu “obat” mujarab adalah menyenangi musik sembari menyelami teks Descartes, Discourse on Method (1960). Descartes tidak lagi takjub pada mesin otomat yang dipantulkan oleh produksi hasrat dan fantasi. Mungkin kita masih heran, jika delirium, neurosis dan penyakit jiwa lainnya yang tidak dapat dipermainkan dan dilacak melalui mesin otomat. Kita melihat kemiripan kecanduan obat terlarang, diantaranya dengan “kecanduan” untuk membaca buku, kecanduan menonton bola, kecanduang menonton pornografi, dan nge-gaming. Akhirnya, Narkoba menantang pertanyaan tentang hasrat dan kesenangan yang terkontrol.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun