Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dua Pertanyaan Ulang tentang Narkoba

10 Juni 2023   10:33 Diperbarui: 13 Juni 2023   20:07 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kadangkala opini ahli telah kehilangan momentum untuk menilai secara obyektif. Ia seiring dengan kesalahan persepsi dan perasaan buruk di tengah ketergantungan pada obat terlarang sedang dimulai. 

Dalam pengetahuan medis, justru disebabkan oleh fakta, bahwa ia menawarkan pada mereka suatu konsep yang berbeda dan objek yang berbeda secara terselubung di setiap sisi dan pada setiap titik tentang persepsi-hasrat otomatis.

Pihak yang mencoba untuk mematuhi hukum “penyalahgunaan obat” dan kesalahan praktik kedokteran malah tidak membuat sang pecandu Narkoba “bertobat.” Pendapat ahli di bidang medis-hukum sebenarnya menawarkan istilah. Bahwa mungkin sistem kontrol tidak berasal dari kuasa yang bersifat yudisial atau medis, tetapi dari jenis kuasa dokter yang berbeda. Pada saat ini, kuasa disipliner secara ilmiah agak “keder” di hadapan mekanisme kesenangan atas Narkoba.

Sejalan dengan pendapat ahli medis-hukum, mereka memiliki praktik yang berkaitan dengan individu abnormal, yang memperkenalkan kuasa normalisasi atas produksi fantasi tertentu dan ketergantungan pada pedagang. Melalui efek penggabungan medis dan hukum yang dipasti, yang memiliki kecenderungan berubah secara bertahap dalam jalinan relasi antara kuasa yudisial dan pengetahuan psikiatris ketika masing-masing telah membentuk dirinya sebagai otoritas, yang bertanggungjawab untuk mengendalikan individu yang mengalami ketergantungan atas produksi hasrat, ketergantungan atas produk dan pedagang obat terlarang dan sejenisnya.

Begitu sangat jelas digunakan dalam ranah eksperimentasi sebagai pertahanan terakhir dari pendapat ahli medis-hukum. Dalam ruang perluasan tubuh medis-hukum yang diorganisir oleh dalam jenis permainan, dimana mekanisme kerja medis-hukum laksana sebuah kuasa psikiater itu sendiri (Foucaldian). Sehingga, psikiater searah dengan ruang pendapat ahli medis-hukum yang membentuk satu tubuh. Efek dari tubuh menjadi “komponen” yang khas dalam mekanisme kontrol yang berbeda dan menyebar.

Obat-obatan, terutama candu, morfin, putau, sabu-sabu, ganja, kloroform, dan eter masih tetap seperti obat-obatan. Semuanya itu dipercaya sebagai “komponen” untuk menjaga ketertiban dan membuat pasien tetap tenang. Tetapi, ia bukan untuk para pengguna atau pecandu. Tatakala kesenangan termateralisasi melalui obat terlarang menjadi mekanisme penghancuran diri. Setiap kesenangan, fantasi, dan halusinasi yang termaterialisasi terjatuh dalam kekosongan.

Pada saat yang sama, penggunaan produk obat terlarang dapat diuraikan dengan sempurna bukan seekor “tikus percobaan” atau lebih digiring untuk meminum air yang telah bercampur-aduk dengan narkotika. Dalam eksperimen dapat dipahami dan terlepas dari apa yang diharapkan dari mereka memiliki efek. Memperkenalkan pertanyaan tentang kebenaran ilmiah. Rangkaian kausalitas khusus akan menghubungkan dirinya dengan konsekuensi obat terlarang. Narkoba adalah suatu skandal kausalitas kesenangan di balik kausalitas khusus. Ia memiliki konsekuensi tertentu tanpa mengenal kata ‘cukup’ atau tanpa tanda ‘puas’ menuju langkah ‘bunuh diri’.

Suatu wilayah konsep ditemukan diantara buku tentang kesenangan atas obat berbahaya atau bagian luar dan sebagai permainan tidak selamanya mampu dibentuk secara terpisah dan tertukar begitu saja. Dalam relasi-relasi yang berkaitan energi dari hasrat, jejak menjadi proposisi dan susunan nama-nama korban penampakan obyek yang tidak ada permulaan. Ia bukan permukaan tubuh muncul sebagai pembicaraan basa-basi. 

Kesenangan bukanlah jenis kesenangan dari obyek Narkoba. Obat terlarang dibaca bukan sekadar untuk penjelasan ilmiah dan hukum.

Sama tidak lucunya, ketika kesenangan adalah kesenangan yang memiliki daya tarik khusus yang kompleks dari obat terlarang. Setiap kebenaran di balik obat terlarang ternyata menyimpan aura kekerasan hasrat. Ia tidak lebih dari pembicaraan yang sudah basi. Ia memang sama sekali tidak dibutuhkan kata-kata. Sudah tentu, ia bukanlah satu-satunya rangkaian relasi antara hasrat dan konsekuensi atau daya tarik khusus dari obat terlarang sebagai jejak-jejak kekosongan.

Permasalahan obat terlarang bukan juga sebagai representasi dunia yang disenangi. Tetapi, ia bersentuhan dengan pergerakan hasrat dan kesenangan secara mekanis. Sesuatu yang bersifat nmekanis memiliki permainan yang terpencar-pencar. Kecanduan obat terlarang menhhambur keluar, dari pintu kecil menuju lorong gelap yang kosong dari fantasi melalui tubuh. Tidak ada kesatuan yang lain, kecuali pembentukan kesatuan permainan tanda kesenangan yang bergeark secara mekanis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun