Meskipun memiliki peran besar dalam obat terlarang, pecandu menciptakan garis pelarian dan adaptasi lingkungan yang berbeda pada saat mereka memasuki ‘dunia kelam’. Setiap orang dan kelompok bergabung di luar batas ‘dunia kelam’ yang disebut ruang pengawasan medis-hukum. Sekali terperosok dalam lingkaran kausalitas medis-hukum, maka pembicaraan dengan pengetahuan psikiatris tidak sesuai dengan persepsi.
Kategori pemikiran kausalitas dipolesi dengan pembentukan abnormalitas untuk mendukung pendapat ahli medis-hukum tidak mengacu obat terlarang. Mereka mencoba keluar dari lingkaran fantasi, halusinasi, delirium, dan gelombang paranoia. Kita juga tidak mampu berbicara tentang orang yang tidak kecanduan obat terlarang. Terhadap mereka yang memiliki kesalahan persepsi bertentangan dengan mereka yang memiliki ‘perasaan buruk’. Jika Anda lebih cenderung pada opini ahli mungkin akan menunjukkan kesalahan persepsi dan perasaan buruk.
Kadangkala opini ahli telah kehilangan momentum untuk menilai secara obyektif. Ia seiring dengan kesalahan persepsi dan perasaan buruk di tengah ketergantungan pada obat terlarang sedang dimulai.
Dalam pengetahuan medis, justru disebabkan oleh fakta, bahwa ia menawarkan pada mereka suatu konsep yang berbeda dan objek yang berbeda secara terselubung di setiap sisi dan pada setiap titik tentang persepsi-hasrat otomatis.
Pihak yang mencoba untuk mematuhi hukum “penyalahgunaan obat” dan kesalahan praktik kedokteran malah tidak membuat sang pecandu Narkoba “bertobat.” Pendapat ahli di bidang medis-hukum sebenarnya menawarkan istilah. Bahwa mungkin sistem kontrol tidak berasal dari kuasa yang bersifat yudisial atau medis, tetapi dari jenis kuasa dokter yang berbeda. Pada saat ini, kuasa disipliner secara ilmiah agak “keder” di hadapan mekanisme kesenangan atas Narkoba.
Sejalan dengan pendapat ahli medis-hukum, mereka memiliki praktik yang berkaitan dengan individu abnormal, yang memperkenalkan kuasa normalisasi atas produksi fantasi tertentu dan ketergantungan pada pedagang. Melalui efek penggabungan medis dan hukum yang dipasti, yang memiliki kecenderungan berubah secara bertahap dalam jalinan relasi antara kuasa yudisial dan pengetahuan psikiatris ketika masing-masing telah membentuk dirinya sebagai otoritas. Mereka bertanggungjawab untuk mengendalikan individu yang mengalami ketergantungan atas produksi hasrat, ketergantungan atas produk dan pedagang obat terlarang dan sejenisnya.
Begitu sangat jelas digunakan dalam ranah eksperimentasi sebagai pertahanan terakhir dari pendapat ahli medis-hukum. Dalam ruang perluasan tubuh medis-hukum yang diorganisir oleh dalam jenis permainan, dimana mekanisme kerja medis-hukum laksana sebuah kuasa psikiater itu sendiri (Foucaldian). Sehingga, psikiater searah dengan ruang pendapat ahli medis-hukum yang membentuk satu tubuh. Efek dari tubuh menjadi “komponen” yang khas dalam mekanisme kontrol yang berbeda dan menyebar.
Obat-obatan, terutama candu, morfin, putau, sabu-sabu, ganja, kloroform, dan eter masih tetap seperti obat-obatan. Semuanya itu dipercaya sebagai “komponen” untuk menjaga ketertiban dan membuat pasien tetap tenang. Tetapi, ia bukan untuk para pengguna atau pecandu. Tatakala kesenangan termateralisasi melalui obat terlarang menjadi mekanisme penghancuran diri. Setiap kesenangan, fantasi, dan halusinasi yang termaterialisasi terjatuh dalam kekosongan.
Pada saat yang sama, penggunaan produk obat terlarang dapat diuraikan dengan sempurna bukan seekor “tikus percobaan” atau lebih digiring untuk meminum air yang telah bercampur-aduk dengan narkotika. Dalam eksperimen dapat dipahami dan terlepas dari apa yang diharapkan dari mereka memiliki efek. Memperkenalkan pertanyaan tentang kebenaran ilmiah. Rangkaian kausalitas khusus akan menghubungkan dirinya dengan konsekuensi obat terlarang. Narkoba adalah suatu skandal kausalitas kesenangan di balik kausalitas khusus. Ia memiliki konsekuensi tertentu tanpa mengenal kata ‘cukup’ atau tanpa tanda ‘puas’ menuju langkah ‘bunuh diri’.
Suatu wilayah konsep ditemukan diantara buku tentang kesenangan atas obat berbahaya atau bagian luar dan sebagai permainan tidak selamanya mampu dibentuk secara terpisah dan tertukar begitu saja. Dalam relasi-relasi yang berkaitan energi dari hasrat, jejak menjadi proposisi dan susunan nama-nama korban penampakan obyek yang tidak ada permulaan. Ia bukan permukaan tubuh muncul sebagai pembicaraan basa-basi.
Kesenangan bukanlah jenis kesenangan dari obyek Narkoba. Obat terlarang dibaca bukan sekadar untuk penjelasan ilmiah dan hukum.