Setragis apa pun hidup ini, bagi sosok PNS dijalani sesuai apa yang telah digariskan dalam kehidupan.
Tetapi, semuanya diharapkan untuk menjaga keutuhan hidup dan dibebaskan dari peristiwa tragis yang tidak diketahui kapan dan dari mana kemunculannya.
Belajar dari peristiwa tragis, selayaknya pengambil kebijakan bisa menangkap keluhan dan aspirasi yang datang dari aparatur sipil hingga di golongan terendah.
Dari sini, kita ingin melihat tingkat kepekaan negara atas aparat penyelenggaranya.
***
“Kesetiaan pada sang nyata (uang-gaji), suatu objek godaan yang terukur dan bersifat kuantitatif.”
Sang nyata alias fulus-gaji inilah yang memicu dan menggoda dengan “ekonomi hasrat” tanpa telanjang, tanpa adegan ‘panas’, dan umbar tubuh yang memesona (Baudrillardian).
Pengunduran diri dari calon penyelenggara negara berarti tidak ada kisah atau tulisan.
Objek gaji kecil yang tidak memikat mereka adalah tanda-tanda kosong, yang memperlihatkan bentuk kepiluhan dan memarodikan pengabdian pada bangsa dan negara.
Jeritan ekonomis menandai ketampakan dan kelenyapan material. Tindakan menjauh jika gaji kecil.
Sebaliknya, menantang dan membujuk rayu jika jumlahnya besar.