Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Tragis dan CPNS Mundur, Mengapa Tidak dari Awal?

17 Oktober 2022   09:05 Diperbarui: 17 Oktober 2022   19:30 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : gramedia.com

Setragis apa pun hidup ini, bagi sosok PNS dijalani sesuai apa yang telah digariskan dalam kehidupan.

Tetapi, semuanya diharapkan untuk menjaga keutuhan hidup dan dibebaskan dari peristiwa tragis yang tidak diketahui kapan dan dari mana kemunculannya.

Belajar dari peristiwa tragis, selayaknya pengambil kebijakan bisa menangkap keluhan dan aspirasi yang datang dari aparatur sipil hingga di golongan terendah. 

Dari sini, kita ingin melihat tingkat kepekaan negara atas aparat penyelenggaranya.

***

“Kesetiaan pada sang nyata (uang-gaji), suatu objek godaan yang terukur dan bersifat kuantitatif.” 

Sang nyata alias fulus-gaji inilah yang memicu dan menggoda dengan “ekonomi hasrat” tanpa telanjang, tanpa adegan ‘panas’, dan umbar tubuh yang memesona (Baudrillardian).

Pengunduran diri dari calon penyelenggara negara berarti tidak ada kisah atau tulisan.

Objek gaji kecil yang tidak memikat mereka adalah tanda-tanda kosong, yang memperlihatkan bentuk kepiluhan dan memarodikan pengabdian pada bangsa dan negara.

Jeritan ekonomis menandai ketampakan dan kelenyapan material. Tindakan menjauh jika gaji kecil.

Sebaliknya, menantang dan membujuk rayu jika jumlahnya besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun