Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Tragis dan CPNS Mundur, Mengapa Tidak dari Awal?

17 Oktober 2022   09:05 Diperbarui: 17 Oktober 2022   19:30 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : gramedia.com

Menurut pengakuannya, sejak itu, dia tidak lagi mengetahui sang ayah di mana rimbanya.

Dia mulai curiga dengan ayahnya karena selama empat hari tidak bisa menghubunginya.

Jika selama itu tidak diketahui di mana keberadaan sang ayah. Ada kemungkinan besar sedang terjadi di luar kebiasaan atau gelagat yang asing.

Mungkin melalui firasatnya yang aneh dan tajam. Saat setelah mendengar kabar mengenai penemuan mayat di kebun sawit, dia bertambah yakin, bahwa dialah sang ayah yang tewas di suatu tempat yang tidak dirahasiakan, selain rahasia kematian itu sendiri.

Identifikasi pakaian sang ayah sebelumnya ditangkap oleh Yasir membantu pihak petugas kepolisian, sehingga mampu mengenali sang ayah.

Berkat pengenalan yang jeli melalui hasil identifikasi sang ayah sebelumnya, maka dia bisa memastikan korban diketahui dengan pakaian yang dikenakan.

Tidak ada motif dan warna lain dari pakaian sang ayah yang dikenakan saat itu. 

Semuanya terlihat jelas dalam ingatan. Suatu ingatan yang kejam di hari kematian ayahnya.

Tidak hanya sampai di situ kisahnya. Berlanjut pada serangkaian penyidikan oleh aparat yang berwewenang untuk menangani kasus mayat yang ditemukan di luar kawasan keramaian atau permukiman penduduk.

Didahului oleh penemuan mayat oleh salah satu warga setempat, tampak tangan korban terpisah dengan jarak sekitar 20 meter dari tubuhnya. 

Jenazah korban yang berstatus PNS setelah dikonfirmasi merupakan warga yang sama dengan anaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun