Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tentang Erotis Lain dan Kaca Tidak Tembus Cahaya

16 Oktober 2022   09:05 Diperbarui: 18 Maret 2024   13:25 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : bigstockphoto.com

Kehidupan agama dan diskursusnya, tatkala tujuan dan nilainya nampak akan lenyap.

Sekian hari, pelanggaran norma agama melemparkan tubuhnya dalam dekapan nafsu berahi. Tidak semua api asmara dipadamkan dan diselesaikan melalui pernikahan yang sah.

Dia tidak akan pernah lagi menampilkan kesucian dirinya akibat perbuatan nista. Ia juga tidak menemukan keindahan saat perbudakan nafsu berahi bercokol dalam sosok pria. 

Apalagi sosok pria yang dihormati karena kharisma terbentuk dari aura keagamaan, yang mengedepankan tanda kesalehan.

Selang waktu sekian lama, hukum belum membatasi ruang geraknya. Sosok pria anak dari pimpinan institusi pendidikan keagamaan mengalami mabuk godaan nafsu berahi. 

Wajah yang lugu dari sosok pria itu terletak di atas semua kesalehan yang memalukan.

Muslihat ‘setan pikiran’ merasuk dalam sukma di balik penampilan tubuh sosok pria. Dunia yang membawanya ke bisikan menggoda telah meruntuhkan tanda keilahian. 

Namun demikian, kematian manusia yang bisa mengakhiri kehidupan seksual. 

Kebenaran seks yang dianugerahkan pada setiap orang sebagai tanda kuasa Ilahi tiba-tiba memasuki kegelapan.

Tumpahan cahaya ilahi dilengahkan oleh nafsu berahi yang tidak terkontrol berganti menjadi sosok bayangan monster nyata menyelinap dalam pikiran. 

Kita kehilangan dimensi ruhani. Kebenaran seks tidak melulu dari unsur badaniah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun