Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kaca Tidak Tembus Cahaya

16 Oktober 2022   09:05 Diperbarui: 19 Januari 2025   13:35 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : bigstockphoto.com

Yang satu ejakulator, lainnya sebagai erektor. Kelangsungan aliran modal dana bantuan yang fantastis dan ironis dalam kehidupan berderma disebut ejakulator kepedulian.

Kadangkala, makin lama menyalurkan ejakulator kepedulian sesama akan mengalami titik jenuh. 

Sedangkan erektor tidak lebih dari kebenaran seks, di mana titik ketegakannya menerobos tabu.

Nyaris setiap saat, orang bisa bersentuhan dengan jalur pergerakan ejakulator peduli sesama tanpa ‘organ vital’. Bentuk ejakulator adalah aliran modal uang. 

Ia menjelma menjadi godaan; ia bergerak secara senyap dan menikung.

Orang melihat petinggi tidak keok lantaran skandal Bansos dan mega skandal lain “lebih” bernafsu gila daripada kasus Aksi Cepat Tanggap (ACT). Kecuali jika sosok petinggi ACT menganggap bukan ‘coleng’ karena dirinya agamawan lebih menggiurkan daripada uang dana.

Sudah lama saya perhatikan cara gampang untuk cari duit. Tetapi, itulah ketahanan institusi pendidikan keagamaan sebelum ada gangguan dan ancaman kehidupan alamiah melalui hasrat berahi yang tidak terkontrol. 

Akhirnya, saya pun menyaksikan cara pelepasan kekangan seksual terselubung itu bisa dilakukan oleh orang punya niat dan kesempatan tertentu. Cara itu secara pelan-pelan bakal terungkap disebut erektor. Baik ejakulator maupun erektor melalui mekanisme kenikmatan.

Tahan berdiri sejak kurang dari satu dekade, ACT beramal dalam kemanusiaan. 

Sementara, mas Bechi sebelum sosok tersangka bisa tahan berdiri sejak 2019, berakhir setelah terkuak kasusnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun