Bila ibu menunjukkan kadar antibodi yang sangat tinggi dalam darahnya karena reaksi akan benda asing yang besar, maka akan dilakukan penanganan khusus terhadap janin dikandungannya. Penangannan tersebut yaitu dengan monitoring secara reguler dengan scanner ultrasonografi (USG).Â
Dokter akan memantau janin, apakah ada masalah pada pernafasan dan peredaran darah, cairan paru-paru, atau pembesaran hati, yang merupakan gejala-gejala eritroblastosis fetalis akibat rendahnya sel darah merah. Tindakan dokter lain yang biasanya diambil ialah dengan cara melakukan pengecekan amniosentesis secara berkala untuk mengecek level anemia dalam darah bayi.
Pada kasus tertentu karena janin sudah terlalu terancam, sesekali diputuskan untuk melakukan persalinan lebih dini (prematur), pada saat  usia janin sudah cukup kuat untuk dibesarkan diluar rahim. Tindakan ini akan segera ditindaklanjuti dengan transfusi darah janin dari donor yang tepat.
Dan apabila usia bayi masih belum kuat untuk dilakukan persalinan prematur, maka bayi akan menerima transfusi darah di plasenta, hingga usianya memasuki lebih dari 30 minggu. Lalu setelah bayi  lahir, maka akan dilakukan pengecekan darah secara teratur untuk memantau kadar eritrosit dalam tubuhnya.
Maka berdasar analisis dan data teori yang ada, penulis mengungkapkan persetujuan apabila penyakit Eritroblastosis fetalis dapat disembuhkan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI