Penyebab dari kelainan ini adalah perbedaan golongan darah rhesus antara janin yang berkembang manjadi bayi, dengan ibunya.
Ciri - ciri bayi yang terkena penyakit ini adalah anemia berat, sesak nafas, kolaps secara beritme, perut membesar, tangisan melengking, tidak mau menyusu, dan kejang - kejang.
Scene-1
Darah ibu dan bayi yang ada di rahim pastinya saling terpisah. Darah ibu membawa nutrisi, air, dan oksigen untuk janin, tetapi sirkulasi peredaran darah tidak berubah pada tubuh ibu, tetapi ada satu aliran vena dan arteri (pembuluh darah) yang menuju ke dan dari janin untuk membawa semua zat tadi. Darah dari ibu itu, akan masuk melalui vena umbilikal.
Tetapi, ada hal yang janggal pada kasus ini. Kita tahu sebuah teori bahwa arteri adalah pembuluh darah yang membawa darah kaya akan oksigen menjauhi jantung menuju organ tubuh, dan vena adalah darah yang menuju jantung.
Tetapi pada hal ini, darah dari ibu untuk janin seharusnya diberi nama Arteri Umbilikal dan bukan Vena Umbilikal karena darah dari ibu pasti berasal dari jantung ibu, dan menuju janin.
Pada kasus seperti ini, kita perlu melihat kembali awal dari scene-1 yaitu, darah ibu dan janin saling terpisah, begitu pula penamaannya.
Ketika darah masih berada dalam alirannya (sirkulasi biasa) nama pembuluh yang menjauhi jantung bernama Arteri.
Darah yang menuju janin diberi nama Vena Umbilikal karena, saat pembuluh darah yang terlilit dalam plasenta itu masuk ke tubuh janin, pembuluh darah ini masuk pada cabang vena dalam tubuh bayi, dan tercampur dengan darah yang kotor.
Kembali kita ingat bahwa vena membawa darah menuju jantung. Maka darah dari ibu yang kaya akan nutrisi dan oksigen tersebut menuju jantung janin untuk dipompa ke seluruh bagian tubuh janin.
Pada Arteri Umbilikal darah dari janin yang kaya akan oksigen dan karbon dioksida akan diarahkan untuk menuju ke vena pada tubuh ibu melalui plasenta. Kata "diarahkan" diperlukan karena apa,? Hal ini untuk mencegah darah dari jantung mengarah pada pulmo (paru - paru) janin yang belum berfungsi, agar ketika nantinya janin lahir, paru - paru tidak penuh dengan darah. Sehingga darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi mengalir ke seluruh tubuh.
Darah yang tercampur di arteri antara darah bersih yang mengalir melalui ventrikel torax (bilik kanan) dan darah kotor dari seluruh tubuh, tetap mengalir pada arteri. Tetapi, di tubuh janin ada percabangan pada arteri janin, untuk menuju Arteri Umbilikal ke arah plasenta, untuk selanjutnya darah kotor dari bayi diarahkan ke plasenta, sedang darah bersih tetap mengalir pada tubuh janin.