Mohon tunggu...
E
E Mohon Tunggu... Editor - Aku Papua

I'm Papuan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

ULMWP, Jawaban Penderitaan dan Sejarah Perjuangan Bangsa Papua

22 Juni 2018   10:07 Diperbarui: 25 Juni 2018   17:50 3872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Andy Ayamiseba (kiri) dan Dr. J. Otto Ondawame (kanan).

Dalam masa perjuangan suatu bangsa untuk memperoleh kemerdekaan memang sangat penting melahirkan aktivis-aktivis militan yang berideologis tetapi ideologis untuk mencapai suatu kemerdekaan dan kedaulatan. Maka dalam perjuangan bangsa Papua kebutuhan yang mendesak saat ini adalah ideologi kemerdekaan nasional atau ideologi Papua merdeka.

Dalam proses perjuangan kita harus mempunyai strategi dan perhitungan yang tepat untuk memperoleh dukungan internasional. Secara presentase negara-negara yang menganut ideologis Sosialis sekarang ini tidak signifikan suara mereka di United Nations dan sampai saat ini pun masalah Papua belum mendapat perhatian dari negara-negara Sosialis ini. Pada satu sisi ideologi Sosialis dihubungkan dengan ideologi komunis dan keduanya berasal dari Karl Marx dan Engel temannya. Sosialisme secara teoritis adalah sebuah ideologis yang menurut Marx betul dan definitif.

Sedang komunisme adalah gerakan dan kekuatan politik partai-partai komunis sejak revolusi Oktobert 1917 dibawah pimpinan Wladimir Ilyic Ulyanow, alias Lenin di Uni Soviet, kemudian menjadi kekuatan politis dan ideologi internasional. Ideologi komunisme itu dikonstruksi dan diterapkan oleh Lenin ketika ia berkuasa di Uni Soviet dan berkembang ke Cina, Korea Utara, Kuba dan negara-negara Amerika Lantin lain.

Meskipun secara teoritis berbeda tetapi secara ideologis memiliki kesamaan dan jaringan khusus. Di mana Marxisme-Leninisme disebut juga sosialisme-komunisme" itu dibakukan oleh Lenin sebagai suatu ideologi politik. Sosialisme-Komunisme menjadi salah satu komponen dalam ideologi dan menjadikan gerakan revolusioner dan sistem kekuasaan totaliter di seluruh dunia. Tetapi negara-negara komunis seperti Cina mempunyai dua ideologis, secara politik menganut ideologis komunis tetapi secara ekonomi menganut ideologi kapitalis.

Di Indonesia Ideologi sosialsime-komunisme itu dikembangkan dalam Partai Komunis Indoinesia (PKI) tahun 1950 sampai 1960-an yang dibubarkan oleh milter Indonesia dengan suatu genocide besar-besaran. Sejak itu sosialisme-Komunisme dilarang di Indonesia dan para pihak yang ingin mengembangkan paham ini dihukum. Dalam masa perjuangan Timor-Timur (kini Timor-Leste), mereka konstruksi ideologis sosial demokratis yang kini muncul dalam bentuk negara bangsa.

Ideologi sosialisme ini kemudian dikelola dan menjadi propaganda pemerintah Indonesia dalam diplomasi internasional. Di mana pemerintah Indonesia mengatakan, pejuang Fredelin atau Falentin adalah komunis dan harus dihancurkan, dengan alasan itu negara-negara sekutu Indonesia seperti Amerika, Australia, Selandia Baru dan Eropa suplai senjata dan amunisi untuk menghabisi para pejuang Timor-Leste yang dikategori sebagai penganut komunis-sosialis itu.

Dalam kasus Papua khususnya kebangkitan generasi muda Papua melalui media rakyat Komite Nasional Papua Barat (KNPB) yang sering diwacanakan mengenai ideologi Sosialisme dan hal itu ditulis oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dalam Road Map jidil dua. Buku ini dibahas kebangkitan generasi muda Papua dan ideologi Sosialisme dan bagaimana diatasinya.

Buku ini diterbitkan dalam dua bahasa, edisi bahasa Indonesia dan Inggris. Edisi bahasa Inggris sudah disebarkan di berbagai negara di dunia. Buku ini adalah salah satu petunjuk penting yang digunakan pemerintah dan agen-agen mereka untuk dilumpuhkan generasi muda Papua dan KNPB secara organisasi. Hal itu bisa kita lihat saat ini, secara langsung atau tidak generasi muda dan KNPB didorong ke arah itu.

Pada bulan Maret tahun 2018 suatu pertemuan yang diselengkarakan di Jerman Tengah melibatkan akademisi, gereja dan organisasi-organisasi internasional. Dalam pertemuan itu dibahas secara serius mengenai isi buku ini dan akibat yang akan ditimbulkannya. Dalam buku ini mengambarkan secara jelas, di mana generasi muda Papua dengan ideologis sosialisme, dan ideologi itu tentu dikaitkan dengan komunisme.

Hal ini adalah signal bahwa perjuangan kemerdekaan Papua dikategorikan dengan ideologis sosialisme-komunisme oleh kolonial, dan buku itu memberikan legitimasi kepada pemerintah dan militer Indonesia untuk melakukan tindakan represif dengan alasan komunisme itu, karena pemerintah dan militer Indonesia belum bisa bedakan ideologi sosialisme dan komunisme secara ilmiah.

Hal ini juga dikembangkan di negara-negara yang anti dengan komunis dan sosialis untuk menghambat dukungan mereka terhadap perjuangan bangsa Papua. Hal-hal seperti ini perlu dikritisi dan diantisipasi para aktivis Papua agar tidak masuk dalam strategi musuh.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun