Mohon tunggu...
Erick M Sila
Erick M Sila Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Menulis adalah mengabadikan diri dalam bentuk yang lain di masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Belajar dari Nikmatnya Secangkir Kopi #11

15 Januari 2024   15:48 Diperbarui: 15 Januari 2024   16:02 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.canva.com/design

"Bagaimana aku bisa mengetahui apa yang benar?" Aditya merenung keras-keras, menelusuri tepi cangkirnya, porselennya menempel halus di kulitnya.

"Kau harus mendengarkan dengan hati-hati, Adit," saran Lilis sambil mencondongkan tubuh ke depan, matanya berkilat-kilat karena kesungguhan. "Prioritasmu adalah keseimbangan, bukan?"

"Ya, tapi bagaimana jika keputusanku mengecewakan mereka yang kupedulikan?" Suaranya hanya sekedar bisikan, hilang di tengah denting sendok dan gumaman pengunjung lain.

"Ada pepatah lama," sela Siti Aisyah sambil menyeruput kopinya dengan penuh pertimbangan. "Udara bisa dibuat, tetapi hati nurani lebih sulit untuk diabaikan."

"Kamu harus mengajar mereka mengerti pilihanmu," Lilis menyemangati, menyelipkan seikat rambut ke belakang telinganya. "Waktu bersama keluarga dan teman itu berharga. Mereka akan melihatnya."

"Jadi, bagaimana aku memulainya?" Aditya bertanya, konflik berputar-putar di dadanya seperti susu di latte-nya.

"Mulailah dengan hal-hal kecil," saran Siti Aisyah. "Misalnya, tetapkan batas waktu kerjamu. Katakan tidak ketika perlu."

"Dan jangan lupa untuk terus meluangkan waktu untuk diri sendiri juga," tambah Lilis. "Itu bukan egois, itu esensial."

"Terima kasih," kata Aditya, hatinya sedikit lebih cerah, tawa kecil keluar dari dirinya saat dia membayangkan menjelaskan kepada atasannya tentang berangkat tepat waktu untuk 'me-time'. "Aku akan mencobanya."

"Kita ada di sini untukmu, Adit," Lilis meyakinkannya sambil meremas bahu Adit sebentar---sentuhan yang sama menenangkannya dengan pelukan hangat minuman favoritnya.

"Ingatlah bahwa setiap langkah yang kamu ambil adalah pembelajaran," Siti Aisyah menyampaikan dengan anggukan penuh pengertian. "Kamu tidak sendiri dalam perjalanan ini."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun