Mohon tunggu...
MUHAMMAD ERFAN NUR RIZQY
MUHAMMAD ERFAN NUR RIZQY Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Ketua Osis

ISTP

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Misteri Rumah Wingit

27 November 2024   09:12 Diperbarui: 27 November 2024   09:29 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anjani memutuskan untuk meninggalkan kota. Dia mengemasi barang-barangnya dengan tergesa-gesa, menolak untuk melirik meja tempat telepon itu muncul. Dia tidak memercayai cahaya, tidak memercayai kesunyian.

Saat dia memasukkan barang ke mobilnya dan bersiap untuk pergi, dia membiarkan dirinya melihat rumah di kejauhan untuk terakhir kalinya. Siluetnya menjulang di cakrawala kelabu, diam dan sunyi.

Namun saat dia memutar kunci kontak, radio mobilnya menyala.

Di antara suara statis, sebuah suara yang dikenalnya berbisik:

"Kamu tidak bisa lari, Anjani. Rumah itu sudah ada di dalam dirimu."

Mesinnya mati, dan Anjani menjerit.

Di kaca spion, dia melihat rumah itu. Rumah itu tidak lagi berada di kejauhan.

Rumah itu tepat di belakangnya.

Anjani membeku, tangannya gemetar di setir kemudi. Rumah itu tampak sangat dekat di kaca spion, jendelanya gelap dan hidup, seolah-olah bernapas. Radio mobil berderak lagi, kali ini suaranya lebih tajam.

“Larilah sesukamu. Kau akan selalu kembali pada kami.”

“Tidak!” teriak Anjani, menghantamkan tinjunya ke dasbor. Keputusasaan menyerbunya saat ia memutar kunci berulang kali, tetapi mesinnya tidak mau hidup. Bayangan dari rumah itu mulai meregang, sulur-sulur panjang meliuk-liuk di tanah menuju mobilnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun