Mohon tunggu...
endah lukytosari
endah lukytosari Mohon Tunggu... Guru - Guru PAUD

Guru PAUD terus bergerak dan menggerakkan pendidikan anak usia dini

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

PTK Mengembangkan Motorik Halus Anak Usia Dini dengan Kegiatan Meronce

24 November 2023   13:48 Diperbarui: 24 November 2023   13:51 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kata kunci : kemampuan motorik halus, kegiatan meronce

 

 

 

 

 

 

PENDAHULUAN

 

Motorik halus sangat penting untuk kemampuan motorik halus pada anak kelompok bermain. Motorik halus pada anak usia 2-4 tahun ini merupakn koordinasi antara mata dan tangan anak. Anak diharapkan dapat mengkoordinasikan mata dan tangan. Pada usia 2-4 tahun ini anak mulai di stimulasi dalam perkembangan motorik halusnya. Kegiatan yang dapat menstimulasi motorik halus pada anak adalah seperti menggunakan pensil dalam mencorat coret, menggambar dan menulis, membuka tutup botol, meronce, dan keggiatan lainnya yang bisa dilakukan untuk menstimulasi motorik halusnya. Diharapkan anak dapat mengembangkan motorik halusnya dengan baik.

  • Tetapi pada kenyataannya di Kelompok A TKIT Istiqomah Penumping Surakarta Tahun Ajaran 2020/2021, masih kurang berkembang kemampuan motorik halus. Pengembangan motorik halus yang masih rendah ini dapat dibuktikan dengan adanya penilaian dari 20 anak. Hanya ada 1 anak yang mendapatkan nilai berkembang sesuai harapan (BSH) dan  14 anak yang mendapat nilai belum berkembang (BB).
  • Pada anak usia 3-5 tahun ini seharusnya perkembangan motorik halusnya sudah sampai tahap dapat  menjepit, menggenggam, menulis, memotong, dan menggunting dan meronce dengan pola . Akan tetapi anak- anak di kelompok bermain Istiqomah Surakarta masih ada  yang belum berkembang. Itu disebabkan karena perkembangan fisik motorik pada anak berbeda-beda. Perkembangan fisik seseorang yang tampak dari luar, dipengaruhi oleh berkembangnya otot, tulang, dan lemak tubuh. Jaringan-jaringan otot manusia telah ada pada saat bayi lahir. Selama masa kanak- kanak, otot- otot menjadi lebih panjang dan lebih besar. Proses ini menjadi lebih cepat pada masa remaja, khususnya pada anak laki-laki. Hal ini yang menyebabkan anak laki-laki tampil lebih superior dalam kegiatan athletic selama masa remaja(Ramos, et al, 1998 dalam Berk, 2009). Dari penelitian Ramos tersebut,kita dapat menyimpulkan bahwa pertumbuhan fisik akan mempengaruhi dan sejalan dengan perkembangan motoriknya. Contoh perkembangan motorik yaitu melalui khasus bayi yang awalnya hanya bisa telentang, sampai kemudian ia bisa berdiri dan berjalan. Perkembangan motorik meliputi perkembangan motorik kasar dan motorik halus. Keterampilan motorik kasar yaitu gerakan yang dihasilkan dari kemampuan mengontrol otot- otot besar, contohnya adalah berjalan, berlari, melompat, berguling. Sedangkan keterampilan motorik halus yaitu gerakan terbatas dari bagian- bagian yang meliputi otot- otot kecil, terutama gerakan di bagian jari- jari tangan. Contohnya menulis, menggambar, dan memegang sesuatu.
  • Tetapi pada kenyataannya di Kelompok A TKIT Istiqomah Penumping Surakarta Tahun Ajaran 2020/2021, masih kurang berkembang kemampuan motorik halus  juga disebabkan oleh metode pembelajaran yang digunakan masih menggunakan metode klasikal, jadi ada anak yang tidak memperhatikan. Guru lebih sering mewarnai dan menggambar untuk menstimulasi motorik halus mereka. Untuk mengembangkan motorik halus juga dapat dilakukan dengan kegiatan meronce.
  • Berdasarkan keadaan di TKIT Istiqomah Penumping Surakarta Tahun Ajaran 2020/2021 yang menyatakan bahwa kemampuan motorik halusnya, merupakan masalah yang harus dipecahkan oleh peneliti. Untuk itu peneliti bermaksud untuk memecahkan masalah tersebut melalui penelitian tindakan kelas. Dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Meronce Manik-manik di Kelompok A TKIT Istiqomah Penumping Surakarta Tahun Ajaran 2020/2021”
  • Rumusan Masalah
  • Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

‘’Apakah melalui kegiatan meronce manik- manik dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak di Kelompok A TKIT Istiqomah Penumping Surakarta Tahun Pelajaran 2020/2021?’’

  • Tujuan Perbaikan
  • Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk meningkatkan kemampuan motorik halus melalui kegiatan meronce manik-manik di Kelompok A TKIT Istiqomah Penumping Surakarta Tahun Pelajaran 2020/2021.
  • Tujuan  penelitian ini secara khususnya adalah anak dapat melakukan kegiatan meronce dengan baik dan menambah kreatifitas guru dalam memberi kegiatan pembelajaran khususnya dalam menstimulasi motorik halus pada anak didik.
  • Manfaat Perbaikan
  • Perbaikan ini diharapkan bermanfaat bagi berikut ini:
  • Untuk guru, untuk menambah wawasan tentang stimulasi perkembangan anak dengan tepat dan meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak serta guru dapat lebih kreatif menggunakan metode dan media yang akan digunakan untuk pembelajaran di kelas.
  • Untuk anak, untuk melatih imajinasi melalui bentuk dan konstruksi bahan, melatih ketelitian melalui kecermatan merangkai serta menyusun benda, melatih rasa kebersamaan jika merangkai bersama-sama, mengutarakan pendapat melalui pengandaian bentuk untuk menyatakan keinginanya terhadap benda yang diinginkan. Inovasi meronce dapat ditujukan untuk melatih kreativitas, yaitu dengan cara mengubah fungsi lama menjadi fungsi baru.
  • Untuk orang tua, agar dapat menambah wawasan bagaimana cara memfasilitasi dan menstimulasi kemampuan motorik halus anak dengan kegiatan meronce.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun