"Memangnya, ada Apa Di? Kok acaranya mendadak? Tidak terjadi apa-apa 'kan di sana?" Perasaanku mulai tidak enak.
"Tidak ada apa-apa, Emak dan Bapak Teh Tiara alhamdulillah sehat. Hanya saja ada hal yang ingin didiskusikan dengan Teteh."
"Alhamdulillah, kalau Emak dan bapak sehat." Aku mengembuskan napas lega. "Memangnya  hal itu tida bisa disampaikan lewat telepon?"
"Kata Uwak, kurang enak kalau ngobrol di telepon. Beliau ingin langsung berbicara dengan Teteh."
"Baiklah, Teteh minta izin dulu ke Bang Alif."
"Iya Teh, semoga Teteh bisa secepatnya ke sini."
Aku mengaminkan pernyataan Adi, lalu berpamitan padanya untuk mengakhiri telepon.
Setelah aktivitas membersihkan rumah selesai aku segera menelepon Alif. Sayangnya, Alif tidak kunjung mengangkat panggilanku.
Aku berniat mengirim pesan lewat chat, tetapi notipikasi chat masuk dari Alif mengurungkan maksudku.
"Aku sedang rapat. Chat saja ya!"
"Aku izin pulang ke Cilimus, sekarang." Aku mengirimkan emoji tangan terlipat.