"Jadi, malam ini aku sendirian di rumah?"
"Ya, tentu saja," jawab Alif lagi.
"Tidak ... tidak aku tidak mau sendirian, aku ikut kamu, ya!" Reflek aku memegang tangan Alif.
Aku menarik tanganku begitu tersadar kalau Alif sedang memandang tanganku.
Alif maju ke arahku, sehingga membuat aku mundur. Aku berusaha menghindari Alif sampai terduduk di atas kasur.
Alif ikut duduk di sampingku, kemudian bertanya kepadaku, "Kalau begitu, mengapa tadi kamu tidak menungguku pulang?"
Pertanyaan Alif mengundang bulir bening jatuh di pipiku kembali.
Aku mengambil foto di tas, lalu memberikannya pada Alif. "Mengapa kamu tidak pernah bercerita tentang tunanganmu itu?"
Hening.
"Mengapa kamu menyembunyikannya dariku?" tanganku mulai gemetar memegang foto gadis itu.
"Dia itu masa lalu, Tiara," Jawab Alif singkat.