VII
aku hanyalah kekocapan kata
dalam cerita-
melaku diri-
kedhaton Singhasari . . .
Rajasa Arok mengapar diri
meresah mimpi serapah kata
umpatan Gandring kala terjerang-
waktu lalu . . . .
Anusapati kini tertera
selang lama mengepar juga
di lempang lekuk sang cundrik sakti
ditekan garang gagang Tohjaya
anginpun lekas berkata namun
Ranggawuni tiba Mahisa Campaka
Tohjaya melengar ditebas nganga
ini negeri menikai darah
tak berapa lama
tibalah masa Kertanegara . . .
VIII
Singhasari, 1289
datang sudah duta ketiga
menampik tahta-
inginkan takluk
menyuruh tunduk . . .
raja bisa meliuk sabar
menekuk gusar
yang pada akhir . .
nyala marah kian membara . . .
‘apa yang kau kata ?
Singhasari mengharus serah ?
di pucuk kaki Kubilai Khan ?
bedebah sekali !!!
katakan pada raja gendheng-mu
biar seribu duta datang padaku
aku teguh mendiri Nuswantara
si Kertanegara, Prabu Singhasari-
bukan pengecut !!! ’
‘tetapi raja . . . ‘