Mohon tunggu...
Emil WE
Emil WE Mohon Tunggu... road and bridge engineer -

Seorang penikmat sastra, anggota forum diskusi sastra “Bengkel Imajinasi”, anggota Adventurers and Mountain Climbers (AMC 1969) Malang, kini tinggal di kampung kecil di Jawa Timur sehabis menekuni profesinya sebagai urban di Jakarta. Gemar menulis di alam bebas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Singhasari

29 Desember 2010   01:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:16 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

o adinda terkasihku
demi bintang-bebintang-
lereng arjuna-mahameru-
ranukumbala-
yang aku pun bersumpah
di parasmu kerapuhanku . .

aku kini menebah kepersisan eyang resi
bila kau lahirkan raja-raja
atas goa garbanmu-
yang bersinar- duhai cintaku-asmaraku . . .

di langgam cinta merdu semata
yang menudung-
merah bibirmu yang-
merisau diri tatapi tiara . . . ‘

ricik air pun masih berdenting
di tatap sejuk menghalau bening
dalam kerling-
dewi cantik di pikat hati
dan kepekatanpun –
hanya bisa tertidur pulas

IV
Kedhiri,
masih di tahun yang sama,

yang para bokor mendesah
dalam resah-
dalam ulah

‘paman patih,
kemarin dalam paningalku
keprabonku sudah pergi-
melesat lari
ke arah timur negeri

apakah arti ini-
akan menukarku
ke pijak rompal tanah . . . ‘

dan patih itu berkata :
‘maafkan hamba kanjeng prabu,
panjenengan janganlah gundah
biarlah keprabon itu retak melantak

tapi . . .
prabu tetap prabu kami-
panjenengan tetap raja kami-
baginda tetap ajengan kami . . .
kanjeng prabu,
kehidupan itu mandhito diri
biar apapun yang terjadi
kita harus bertegap siap
di dharma ksatrian kita

setuhune kelakuan adalah pakaian kita
kalo ngarso agung meminta kita-
hentikan nafas . . .
kitapun akan hentikan nafas
ampuni hamba kanjeng prabu ’

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun