Mohon tunggu...
Elvi Anita Afandi
Elvi Anita Afandi Mohon Tunggu... Lainnya - FAIRNESS LOVER

Maka berlomba-lombalah dalam kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dinding Tidur (Cerpen Memikat Karya Pemenang Nobel Sastra)

7 Juni 2024   18:51 Diperbarui: 7 Juni 2024   20:05 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap kali ia melintasi halaman berdebu menuju ke pintu pagar, pohon kurma tunggal mengingatkannya pada sebuah kuburan. Pemilik rumah menghalangi jalannya sambil menyiram air pada tanah dengan pipa karet.

"Anakku!"

Puah. la tak suka berpapasan dengan si pemilik rumah itu pagi-pagi begini, seorang lelaki kurus mulutnya terbuka sepertu takikan di kulit sebatang pohon tua.

"Kau seorang anak muda yang pendiam, sopan dan berasal dari keluarga baik-baik. Tapi, demi Allah, cobalah terangkan kepadaku tentang pemujaan roh orang mati yang kau lakukan dalam kamarmu itu."

"Berhakkah anda menanyakan perbuatan yang saya lakukan di kamar saya?"

"Ya, kalau perbuatan itu mengganggu ketenteraman para tetangga. Tapi karena uku sahabat ayahmu - semoga Tuhan melapangkan kuburnya - biarkanlah aku bertanya..."

Polesan perasaan gusar kelihatan pada wajahnya, dan si pemilik rumah terus berkata, "Aku tak pernah melihat kau melakukan sembahyang Jumat."

"Lalu apa hubungannya?"

"Maksudku, seorang yang beriman takkan melakukan pemujaan roh."

la tertawa tertahan, dan berkata, "Tapi perhatian kepada roh menunjukkan keyakinan kepada yang gaib ...."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun