Aku sungguh terharu dengan pengakuan Tiara, Â jika memang jodoh Tiara sudah sampai maka aku tidak akan mengahalangi hanya karena aku sebagai kakaknya yang telah berumur belum juga menikah.Ia berhak untuk bahagia,toh hidupku memang untuk membahagiakan ketiga adik-adik ku.
15 Juli 1995
"Kak, besok kakak datang ke kampus aku ya,alhamdulillah Rara dinobatkan sebagai salah satu mahasiswa berpestasi, harus ada wali untuk mengahadiri penobatan dan Kak Tiara, Tomi dan Rara sudah siapkan baju istimewa buat kakak" .
Pagi-pagi aku sudah mematut dri didepan cermin, ku tatap dengan penuh haru baju hadiah dari ketiga adik-adik kesayanganku. Hari itu aku akan menghadiri acara Rara  dikampus. Kucoba berdandan walaupun sedikit agak kaku karena selama ini aku tidak pernah menempelkan bedak di muka, tidak pernah mewarnai bibir.Tidak pernah menggaris ataupun menghitamkan alis mata, semua alat makeup inipun Tiara yang meminjamkan.Walaupun agak sedikit aneh aku tetap berdandan sebisa mungkin supaya Rara tidak malu membawa aku sebagai wali diacara kampusnya.
"Kak udah siap, udah jam sembilan ini,berangkat yuk" Suara Rara dari belakang pintu mengejutkanku".
"Oh ya"
Aku dan Rara pergi naik angkot,didalam angkot Rara sibuk dengan handphonenya.Baru sampai di depan kampus tiba-tiba
"Aduh, kayaknya ada yang ketinggalan deh kak"
"ha ketinggalan apa Ra"
"Undangannya ketinggalan,kita pulang dulu ya kak"
"Tapi....... nanti kita telat acaranya loh Ra"