2. Tidak menggabaikan dalam menjalankan syari'at Islam ini artinya ibadah kepada Allah tidak cukup secara ruhani saja, namun juga jasmani. Menggabungkan antara fiqih dan tasawuf.Â
3. Zuhud, tidak berarti menjauhi dan memusuhi dunia karena pada dasarnya zuhud adalah mengosongkan diri dari selain Allah SWT di dalam hatinya. Ini lebih menekankan esensi zuhud sesungguhnya, bukan sikap yang acuh kepada dunia.Â
4. Tidak ada larangan bagi kaum salik untuk menjadi seorang miliuner yang kaya raya, asalkan hatinya tidak bergantung pada harta duna yang dimilikinya. Ini artinya, salik boleh menumpuk dan berkant hingga puncak, namun hatinya masih bisa terkontrol dengan baik dan ia tidak sedikit pun silau akan kemewahan yang bersifat fana.
5. Berusaha merespon apa yang sedang mengacam kehidupan umma berusaha menjembatani antara kekeringan spiritual dengan urusan duniawi yang mendera masyarakat. Beraktivitas sosial dem kemaslahatan ummat adalah bagian dari hasil kontemplas.
6. Tasawuf adalah latihan-latihan jiwa dalam rangka ibadah dan menempatkan diri sesuai dengan ketentuan-ketentuan-Nya Tasawa.
Tarekat khalwatiyah
Tarekat Khalwatiyah didirikan oleh Zahiruddin yang wafat pada tahun 1397 M di Khurasan dan merupakan cabang dari tarekat Suhrawardi yang didirikan oleh Abdul Qadir Suhrawardi (w. 1167 M).Â
Konsep pemikiran tarekat khalwatiyah :
1. Khalwa (Penyendiran Diri): Konsep utama dalam Tarekat Khalwatiyyah adalah "khalwa," yang berarti penyendiran diri. Para murid diajarkan untuk menjalani periode penyendiran diri di tempat-tempat terpencil, jauh dari keramaian, untuk merenungkan diri dan mendekatkan diri kepada Allah. Khalwa dianggap sebagai cara untuk mendapatkan wawasan spiritual yang mendalam.
2. Dzikir dan Meditasi: Seperti tarekat sufi lainnya, praktik dzikir (pengingatan Allah) dan meditasi sangat penting dalam Tarekat Khalwatiyyah. Para murid melakukan dzikir secara rutin untuk mencapai kontemplasi spiritual dan mencapai kesadaran tentang kehadiran Allah.
3. Ketaatan kepada Guru Spiritual: Hubungan yang erat antara guru spiritual dan murid sangat ditekankan. Para murid diharapkan untuk mentaati nasihat dan petunjuk guru mereka. Ketaatan kepada guru dianggap sebagai sarana untuk mencapai kedekatan dengan Allah.