Mohon tunggu...
Elinda PutriEka
Elinda PutriEka Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tarekat dalam Islam

13 Desember 2023   09:04 Diperbarui: 13 Desember 2023   09:05 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konsep pemikiran tarekat qadiriyah wa naqsabandiyah:

1. Tawhid (Kesatuan Allah): Seperti tarekat sufi lainnya, konsep kesatuan Allah adalah dasar dari pemikiran dalam Tarekat Qadiriyyah wa Naqshbandiyyah. Para murid dipandu untuk memahami dan merasakan kesatuan Allah dalam segala hal.

2. Dzikir dan Meditasi: Dzikir, atau pengingatan Allah, adalah praktik utama dalam kedua tarekat ini. Para murid melakukan dzikir dan meditasi secara teratur dengan tujuan mencapai kesadaran spiritual yang lebih dalam dan mendekatkan diri kepada Allah.

3. Hubungan Guru-Murid: Hubungan yang erat antara guru spiritual dan murid sangat penting dalam Tarekat Qadiriyyah wa Naqshbandiyyah. Para murid diharapkan untuk menghormati, mematuhi, dan mempercayai nasihat guru mereka. Hubungan ini dianggap sebagai jalan menuju pemahaman spiritual yang lebih tinggi.

4. Pembersihan Batin (Tazkiyat al-Nafs): Para murid diajarkan untuk membersihkan hati dan jiwa mereka dari sifat-sifat negatif seperti iri hati, keserakahan, dan kedengkian. Proses pembersihan batin adalah langkah penting menuju pemahaman spiritual yang lebih dalam.

5. Kesederhanaan dan Pengendalian Diri: Para anggota tarekat diharapkan hidup dengan sederhana, menjauhi kemewahan duniawi, dan mengendalikan nafsu dan emosi mereka. Kesederhanaan dianggap sebagai kunci untuk mendekatkan diri kepada Allah.

6. Pengabdian Sosial dan Kemanusiaan: Tarekat Qadiriyyah wa Naqshbandiyyah menekankan pentingnya berbuat baik kepada sesama manusia. Para murid diharapkan untuk membantu orang yang membutuhkan dan berperan aktif dalam memperbaiki kondisi sosial dan kemanusiaan.

7. Pemahaman Mendalam tentang Agama: Para murid diajarkan untuk memahami agama dengan cara yang mendalam. Mereka mencari pemahaman yang lebih dalam tentang kitab suci, hadis, dan ajaran Islam lainnya untuk mendapatkan wawasan spiritual yang lebih tinggi.

8. Pengendalian Nafsu dan Emosi: Para murid diajarkan untuk mengendalikan nafsu dan emosi mereka, mempraktikkan sabar, dan menghadapi cobaan hidup dengan ketabahan dan keikhlasanTop of Form

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun