Mohon tunggu...
Elinda PutriEka
Elinda PutriEka Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tarekat dalam Islam

13 Desember 2023   09:04 Diperbarui: 13 Desember 2023   09:05 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konsep pemikiran tarekat Naqsabandiyah :

Dalam Tarekat Naqshbandi, dzikir dilakukan secara hening dengan mengingat Allah dalam hati, bukan melalui ucapan. Mereka percaya bahwa dzikir yang benar terjadi ketika hati seseorang senantiasa mengingat Allah, bahkan dalam kehidupan sehari-hari.

Konsep tawajjuh, atau perhatian spiritual yang mendalam, penting dalam tarekat ini. Para murid diajarkan untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan fokus dan perhatian yang penuh. Guru spiritual mereka mengamati dan membimbing para murid secara individual.

Hubungan yang erat dengan guru spiritual sangat ditekankan dalam Tarekat Naqshbandi. Para murid diharapkan mendapatkan nasihat, bimbingan, dan pengetahuan langsung dari guru melalui asosiasi mereka.

Tarekat Naqshbandi menekankan pentingnya membersihkan hati dari sifat-sifat negatif (tasfiyah) dan meningkatkan spiritualitas melalui ketaatan kepada Allah dan pengabdian kepada-Nya (tarbiyah). Para murid diajarkan untuk mencapai kesucian batin dan penyerahan diri yang total kepada Tuhan.

Selain praktik spiritual, tarekat ini juga mendorong anggotanya untuk hidup bersama masyarakat dan berperan aktif dalam kehidupan sosial dan ekonomi. Para murid diharapkan menjadi orang yang memberi manfaat kepada masyarakat dan membantu sesama manusia.

Dengan menjalankan ajaran-ajaran ini, praktisi Tarekat Naqshbandi meyakini bahwa pencapaian spiritual dapat dicapai melalui ketaatan tulus kepada Allah, membersihkan hati, dan pengabdian kepada guru mereka.

Tarekat Syadziliyah

Tarekat Syadziliyah diambil dari nama pendirinya Syaikh Ali bin Abdullah bin 'Abd al Jabbar Abu Hasan al Syadzili. Silsilah keturunannya mempunyai hubungan dengan orang-orang garis keturunan Hasan bin Ali bin Abi Thalib, dan dengan demikian, ia juga keturunan Siti Fatimah binti Muhammad saw.

Adapun pemikiran-pemikiran tarekat Syadziliyah yang digagas oleh Abu Hasan al Syadzili dan dilanjutkan oleh al Mursi kemudian ditata dikembangkan dan bukukan oleh Ibnu Atha'illah, sebagai berikut:

1. Tidak menganjurkan kepada para muridnya untuk meninggalkan profesi dunia. Ini sebagai indikator bahwa Syadziliyah tidak memisahkan diri dari unsur kehidupan duniawi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun