"Ya, hallo, Ibu?" Aku nyaris  tersedak.
"Bukan, ini sekretarisnya. Kami akan segera menjemputmu."
"Sekarang? Oh, baiklah! Terima kasih. Saya akan bersiap-siap!"
Aku menghabiskan sisa makananku dengan tergesa. Lalu beranjak menuju kamar.
Kukeluarkan beberapa pakaian dari dalam almari. Kupilih yang terbaik. Aku ingin tampil sempurna saat bertemu Ibu nanti. Aku tidak ingin mengecewakannya.
"Sudah siap menculik Ibumu?" tahu-tahu Ayah sudah berdiri di belakangku.Â
Aku tertawa.Â
Tawa bocah yang sedang bahagia.
***
Deru mobil meraung memasuki halaman. Aku terlonjak. Itu pasti mobil Ibu.Â
Usai mencium pipi Ayah, aku bergegas menghambur ke luar rumah.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!