Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menculik Ibu

16 Februari 2017   18:45 Diperbarui: 16 Februari 2017   18:56 855
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Oh, baiklah. Aku akan menunggu! Terima kasih."

Pembicaraan terputus lagi.

"Bagaimana? Masih berniat menculik Ibumu?" Ayah tersenyum ke arahku. Aku mengangguk. Wajahku berseri-seri.

"Nanti sore Ibu akan menelponku, Ayah."

Ayah tidak menyahut. Ia berjalan menuju jendela. Disibaknya tirai perlahan.

Di luar, gerimis baru saja luruh.

***

Siang itu aku tidak ke mana-mana. Hanya duduk manis menunggu telpon dari Ibu.

"Gordy, kamu belum makan," tangan kekar Ayah menyentuh pundakku. Aku mengangkat dagu sedikit, melirik ponsel yang tergeletak di sudut meja.

"Ponselmu sama sekali tidak berdering, kan, Gordy," ujar Ayah seolah tahu apa yang tengah kupikirkan. Agak malas aku mengikuti Ayah menuju ruang makan. Dan aku makan hanya sedikit tanpa berkata-kata.

Baru beberapa suap, ponselku bergetar. Itu pasti dari Ibu! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun