Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menculik Ibu

16 Februari 2017   18:45 Diperbarui: 16 Februari 2017   18:56 855
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini tahun ke delapan semenjak kepergian Ibu. Aku ingin membawa Ibu pulang, lalu mempertemukannya dengan Ayah. Kukira cukup sudah Ayah memendam perasaannya. Berkali aku memergoki Ayah duduk menyendiri di ruang baca. Menatap potret Ibu berlama-lama. Itulah yang mendorongku untuk segera melaksanakan niatku. Aku akan menculik Ibu untuk Ayah!

Aku bersyukur, Tante Rosi,  teman lama Ibu berbaik hati memberiku nomor ponsel yang bisa dihubungi. Dari Tante Rosi pula aku tahu keberadaan Ibu dan bagaimana keadaannya.

Tanpa menunda-nunda, hari itu juga, sepulang sekolah aku menghubungi Ibu.

"Hallo...dengan siapa ini?" terdengar suara seorang perempuan. Aku nyaris terpekik karena girang.

"Ini Gordy! Gordy...Ibu..." suaraku bergetar menahan perasaan yang membuncah.

"Gor-dy? Siapa, ya?"

"Oh, maaf, ini bukan Ibu Milenia?"

"Bukan, ini sekretarisnya. Ada pesan?"

"Iya, tolong sambungkan dengan Ibu Milenia! Ini dari Gordy, anaknya!"

Pembicaraan terputus. Tapi tidak lama.

"Gordy? Ibu Milenia sedang sibuk. Beliau berjanji nanti sore akan menelponmu." 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun