Mohon tunggu...
Elang Langit
Elang Langit Mohon Tunggu... -

nakal...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

(Fiktor) Peluru Terahir

7 April 2012   07:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:56 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku mencintai Herry...akan selalu mencintai..katakan padanya"

Kemudian Maskolis pamit untuk pergi.

Sesaat Maskolis menoleh ke Tyas

"Herry bilang..loli..aku selalu mencintaimu"

Dan Tyas pun menangis. (waduh penulis jadi terharu neh)

Lalu Maskolis pun menangis....terharu juga? Bukan..menangis membanyangkan bagaimana ia pulang jalan kaki nanti hahahahaha

****

"Pernikahan mereka harus kita cegah...Wepe harus mati!!" teriak Herry kalap.

"Sabar kawan..harus di buat rencana yang matang sebelum membunuh Wepe" ucap Andee.

Lalu dibuatlah rencana pembunuhan sampai rencana pelarian.

Sebelum berangkat, tak lupa mereka berpamitan pada penduduk setempat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun