Kertas itu basah, bagaimana ceritanya kalau begini. Pentingkah kertas ini? Berharga atau tidakkah kertas lembek dan lusuh tak berbentuk yang kupegang ini? Ataukah hanya sekedar surat tak berharga dari kerabat tentang kabar keadaan? Mungkin saja surat bukti warisan? Jangan-jangan hanya surat tagihan hutang? Ah, aku tidak tahu, dan ini membuatku gila. Setidaknya akan kusimpan sementara kertas tak berbentuk ini. Tapi, sedikit yang kulihat samar-samar tulisan tadi masih tersimpan di memori otakku, adalah tulisan yang mungkin mengguratkan kesedihan. Masalah baru! Bagaimana kalau dia tahu? Nimma tahu kalau aku yang menemukan kertas ini, dan membuatnya seperti ini, Mungkinkah? Tapi belum tentu juga, boleh jadi ini hanya spekulasi otakku yang di luar kendali. Out of the box.
***********************
Hari ini, Sabtu tanggal 10 Januari 2004. Setahun yang lalu adalah hari Sabtu tanggal 11 Januari 2003. Seminggu kemudian setelah tanggal itu, gadis itu meninggal jatuh dari ketinggian gedung. Sama seperti hari ini, ketika ia, gadis yang mengisi sebagian hatiku, trauma ketakutan, sedih, sesal, dan semua rasa gundah mungkin bertumpuk dalam benaknya. Kehilangan kertas yang mungkin menjadi bukti sangat penting dalam hidupnya.
***********************
"The chief function of the body is to carry the brain around, by Thomas Alfa Edison, dan yang perlu kalian ingat lagi adalah kalimat Albert Einstein 'If the facts don't fit the theory, change the facts!' Jangan pernah ragu mencoba, jawaban apapun yang kalian berikan, teori apapun yang kalian gunakan, analisis manapun yang kalian terapkan, bebas... Terserah... Asal kalian paham dan mampu menjelaskan."
"Oh iya, dan saya harap satu kelas tugasnya tidak ada yang sama... Tugas telat mengumpulkan? Tidak diterima!"
Begitu aku selesai menggantikan dosen mengisi mata kuliah Ethical Hacking di pertemuan terakhir ini, dan melampirkan beberapa tugas untuk dibagikan, aku bergegas pergi meninggalkan ruangan kelas karena ada janji yang harus segera kupenuhi. Meskipun terdengar samar-samar dari belakang, adik angkatan ada yang memanggil-manggil. Aku tak peduli, waktuku terbatas, sangat terbatas. Lagipula ketentuan tugas sudah tertulis jelas dalam lampiran, tidak ada yang perlu dipertanyakan. Waktuku terbatas, hari ini kertas itu harus kuselesaikan.
Aku sedikit melamun. Terbuyar beberapa kerumitan di otak kananku yang mengawang-awang tak jelas. Aku tak mendengar lagi suara-suara sekelilingku, aku berjalan cepat mengikuti arah kaki, tanpa peduli dunia sekitarku saat ini.
Seperti sore ini, laboratorium akan tutup jam sembilan malam seperti biasa. Mau atau tidak mau, sintesis tinta dari beberapa bahan yang kutemukan harus selesai malam ini juga, karena sudah berkali-kali aku mencoba merekayasa satu bidang ini, namun seringkali gagal. Entahlah, sejak dulu bagiku pelajaran kimia memang menyebalkan.
Jadi begini, Proses pemurnian tinta yang berbahan baku resin, sollubilizer, surfaktan, dan beberapa bahan lainya yang sebagian ada di lab, harus dilakukan dengan proses penyulingan berkala untuk mendapatkan konsentrat yang pekat dan lembut. Sehingga, nanti ketika dilakukan rekayasa penyinaran sinar ultraviolet pada kertas yang di-print dengan tinta tersebut, tintanya tidak mengalami pemudaran. Tentang untuk apa penyinaran radiasi ultraviolet akan kujelaskan nanti. Tuhan memang Maha Adil padaku, untung saja lab kimia dan lab Informatika tidak terlau jauh dengan lab Elektro dan Kedokteran. Sehingga aku leluasa berpindah dari gedung satu ke gedung lain. Selain itu, aku adalah anggota aktif Asosiasi Laboraturium. Jadi, tidak akan ada yang curiga melihatku keluar masuk lab berkali-kali.
Aku berjalan menatap tak jelas, menerawang kosong ranting pohon yang berserakan. Teringat malam itu, saat kertas itu terjatuh.