Mohon tunggu...
Eko Nurwahyudin
Eko Nurwahyudin Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar hidup

Lahir di Negeri Cincin Api. Seorang kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Rayon Ashram Bangsa dan Alumni Program Studi Hukum Tata Negara UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Motto : Terus Mlaku Tansah Lelaku.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Blues Kebaya Tua

4 Juli 2020   09:02 Diperbarui: 4 Juli 2020   09:00 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ia suka menulis puisi. Katanya agar tidak gila. Kota yang tidak pernah tidur ini, dan tidak pernah hening ini, lama-lama bikin orang setres.

Banyak orang gila di jalan-jalan, di gedung pemerintahan, di gedung pengadilan, di mall, di restoran, di pasar, di kampus, di tempat ibadah, di terminal, di stasiun, di bandara, di rumah-rumah megah, di hotel dan apartemen, bahkan di gubuk-gubuk liar.

Begitulah Bu, karena ia suka puisi aku mulai belajar tentang khazanah bunyi

Aku belajar berguru pada Burung Merak, pada Jalak Bali, pada Danau Toba dan pada Binatang Jalang

Aku belajar pada mereka

Mereka menggiringku seperti angin menggugurkan daun-daun kering

Gugur.

Jatuh tanpa bunyi

Seperti masa lalu jatuh menimpa ubun-ubunku

Segala ambisi mengutuk dan membebaskan diri dari hidup melarat

Aku kenang semuanya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun