Seperti aku mencium kebaya tua ini
yang apek!
Aku masih ingat ketika kau suapi aku dengan tajin
kebahagiaan sederhana itu dikoyak-moyak lintah darat
Ia bicara keras di hadapanmu dan dihadapanku.
Aku tak paham kata-katanya, tapi aku membaca ketentraman di wajahmu sirna
Hari itu juga aku mengutuk kemiskinan.
Dari hari ke hari aku tumbuh besar
Seperti katamu, "Makan yang banyak ya Nak, biar kamu lekas tumbuh besar"
Aku menurut.
Aku makan nasi dan garam banyak-banyak
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!