“yokí... rahasia aman ditangan kita”
Ilah pun bercerita tentang masa-masa pacarannya. Tapi aku tidak mendengarkan yang diceritakan olehnya. Aku sibuk berpikir dengan pertanyaan dari cuwil tadi. Haruskah aku menerima Indra jika dia benar-benar kembali? Atau haruskah aku menolaknya? Aku masih bingung dengan apa yang harus aku lakukan jika Indra benar kembali. Disatu sisi aku ingin dia kembali aku masih menaruh harapan padanya. Namun disisi yang lain aku tidak ingin dia kembali. Aku Cuma mau bilang kepadanya aku sudah memaafkannya sebelum dia pergi. Aku hanya ingin dia tahu itu tidak lebih.
###
Hari pengumuman kelulusan sudah tiba. Kami pun sudah menerima hasil pengumuman SNMPTN. Alhamdulillah aku keterima di UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Aku, Cuwil dan Ilah pun harus menerima untuk berpisah. Aku di Jogja, ilah di Megelang dan Cuwil di Solotigo. Kami jadi tidak bisa bercerita seperti dulu lagi seperti saat di asrma. Namun kami tetap menjaga komunikasi diantara kami dan teman-teman asrama seangkatan kami yang lain.
###
Satu tahun berlalu kini usiaku sudah 19 tahun lebih 9 bulan 9 hari, aku sibuk dengan kegiatan kuliah ku. Segudang tugas menantiku. Laptopku pun tak pernah berhenti bekerja untuk mengerjakan tugas-tugas yang dosen berikan. Kali ini aku sedang bergelut dengan tugas jurnalistik, untuk meliput pameran di Magelang. Pameran akan tutup 4 jam lagi sedangkan aku masih berada jauh di Jogja, masih menunggu TransJogja yang akan mengantarku hingga terminal Jombor. TJ sebutan untuk Trans Jogja, serasa lama banget. Akhirnya TJ datang juga. Sampailah aku di terminal Jombor. Pukul lima sore berarti pameran akan tutup tiga jam lagi. Syukurlah bis yang aku tumpangi tidak terlalu padat, hingga bis dapat melaju dengan cepat. Tibalah aku di pameran itu tepat dua jam sebelum tutup.
“permisi mas, mau tanya ini kalau ketua panitia pameran ada dimana ya?”
“ada di ujung koridor ini mbak. Kalau saya boleh tahu mbak ada acara apa ya kok mencari panitia? Kalau mau komplain masalah pameran bisa langsung aja ke stand-standnya aja mbak”
“Enggak mas, saya mau wawancara ketua panitia, kami sudah janjian untuk bertemu hari ini”
“ooh silahkan mbak, langsung lurus aja keujung koridor disana ada mas Fatih, dia orang yang paling galak mbak, hati-hati ya.”
“oh ya makasih mas”