Mohon tunggu...
Eka D. Nuranggraini
Eka D. Nuranggraini Mohon Tunggu... -

membaca hidup

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Gurat Senja Merah (Bagian 20)

18 Maret 2016   12:19 Diperbarui: 18 Maret 2016   12:37 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            “Maksudnya, Bagas?” kata Asti tiba-tiba. Riena dan Khaerani terkejut ketika Asti menyebut nama Bagas, keduanya langsung memandang Asti dengan wajah penuh tanda tanya.

“Kamu kenal dia, As?” tanya Riena.

“Bagaimana kamu kenal dia?” Khaerani nampak keheranan. Asti tersenyum, kemudian bercerita bagaimana dia mengenal Bagas.

            “Kesasar?” tanya Khaerani.

            “Iya. Suatu hari Bagas kesasar ke tempatku, waktu itu aku belum mengenalnya. Katanya dia akan ke kaki bukit, mencari tempat yang bagus, tapi tidak tahu jalan dan nyasar ke tempatku.”

Khaerani kemudian teringat kalau dirinyalah yang menyuruh Bagas ke kaki bukit untuk mendapatkan objek foto yang bagus.

            “Buat apa dia ke kaki bukit?” tanya Riena.

            “Katanya sih, mencari pemandangan yang bagus.”

            “Buat apa?” tanya Riena heran.

            “Dia itu seorang fotografer dan penulis,” kata Khaerani spontan. Asti dan Riena memandang Khaerani hampir bersamaan.

“Wah, kamu tahu betul ya, Ran,” kata Asti tersenyum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun