Mohon tunggu...
Eka D. Nuranggraini
Eka D. Nuranggraini Mohon Tunggu... -

membaca hidup

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Gurat Senja Merah (Bagian 20)

18 Maret 2016   12:19 Diperbarui: 18 Maret 2016   12:37 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Bu-bukannya begitu, Mutiara yang mengatakannya.” Wajah Khaerani nampak sedikit memerah.

           

 

Tiba-tiba Pram muncul dipintu. “Rani!” panggilnya.

“Lho! Mas Pram, kok sudah pulang?”

            “Ada yang ketinggalan! Eh, ada Asti sama Riena. Apa kabar kalian?”

            “Baik Mas,” jawab Asti dan Riena hampir bersamaan.

            “Apa yang ketinggalan, Mas?”

            “Ada buku pertanian milik kantor BPP yang dulu Bapak pinjam yang harus dikembalikan sekarang, ketinggalan. Kamu tahu dimana Bapak menyimpannya?”

            “Sebentar yah, aku masuk dulu,” Khaerani berkata kepada Asti dan Riena, kemudian masuk ke dalam rumah bersama kakaknya. Tidak lama kemudian muncul kembali sambil membawa segelas minuman untuk Riena. Tapi tiba-tiba Pram muncul kembali di pintu. “Oh iya Ran, ada satu lagi yang Mas lupa.”

            “Apa Mas?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun