Lana kemudian menghampiri Juan dengan wujud manusianya. Memukul pelan punggung Juan, bermaksud membantunya.Â
"Maaf, kamu harus melihat hal menjijikan seperti ini Juan." ucap Lana penuh sesal dan malu. Namun Juan menggelengkan kepalanya sembari menyentuh sisian wajah Lana yang kini terlihat lebih berseri.Â
"For you, to infinity and beyond, Lana." ucap Juan sembari mengecup dahi Lana yang membuat wajah Lana bersemu.Â
Mereka akhirnya masuk ke dalam rumah dan membersihkan kegaduhan yang terjadi akibat ulah anak kambing itu. Tak lupa, Juan menguburkan anak kambing itu.Â
Darah hewan hanya cukup untuk memenuhi energi Lana 2-3 hari, maka Juan bertekad membantu Lana mencarikan darah bayi yang baru lahir. Sungguh pekerjaan yang sulit. Karena tidak setiap hari ada anak bayi lahir di daerah ini.Â
Awalnya Juan takut-takut melakukan aksinya. Satu sudut hatinya menolak, namun sudut hatinya yang lain mengatakan, ia harus melakukannya untuk membantu Lana. Maka dimulailah perjalanan Juan, pergi ke rumah sakit satu ke rumah sakit lainnya, mencari orang yang bersalin. Memberi uang pada petugas rumah sakit agar dapat membantunya mendapatkan darah persalinan bayi yang masih segar.Â
Terkadang Juan membawakan darah hewan, jika ia tak menemukan darah bayi segar sesuai permintaan Lana. Yang jelas, semakin lama, ia dan Lana semakin dekat dan terhubung. Baginya, Lana adalah bagian dari dirinya kini.Â
Memang semua tak mudah. Tapi bagi Juan, keadaan Lana jauh lebih tidak mudah. Dan ini semua, bukan keinginan Lana pribadi. Ia mencintai Lana, dan akan selalu begitu. Karena itu, sebesar apapun cobaan itu, ia akan mencoba menghadapinya. Bersama Lana.Â
#############
Flashback On
"Kenapa kamu bisa ada disini sih Can?" ucap Lana setelah menarik Candra ke pantry yang sedang sepi.Â