Dobri mencatat pembicaraan kami. Hanya ada kami bertiga. Aku melarang semua orang masuk, termasuk beberapa padri dan uskup yang datang. Tidak seorang pun untuk hari ini. Percabulan kepada Elisa, itu benar, bahkan aku mendapat gambaran yang lebih mengerikan. Ada banyak yang diceritakannya. Tabir-tabir dalam agama, memberi suatu kata yaitu kedamaian atas kota ini. Padri itu memberi khotbah untuk dirinya sendiri di atas altar. Apa yang akan terjadi selanjutnya? Entahlah! Aku mendapat kehidupan namun tidak takut pada kematian. Aku dan padri itu sudah memilih untuk melawan, sebaik-baiknya dan sehormat-hormatnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H