Sepanjang perjalanan sore itu, tidak ada satu nelayanpun yang kami jumpai. Biasanya sungai besar ini sangat ramai dikunjungi oleh nelayan yang sibuk menjaring ikan baik ditepian maupun ditengah aliran deras sungai besar ini. Hanya ada sekelompok burung bangau putih (Ciconiidae) yang nampak bercengkrama asyik di dahan-dahan hutan mangrove yang daunnya berwarna hijau tua. Sesekali burung elang (Haliastur indus) melintas silang menyilang diatas perahu kami dan kemudian menukik tajam untuk menangkap ikan yang telah diincarnya.
Beberapa jenis alat tangkap nelayan terlihat ditepian sungai yang kami lewati ini banyak terbiar tanpa penghuni seperti togo'[1] yang letaknya ditepian sungai. Demikian juga bangunan jermal[2] yang lokasinya agak ketengah sungai besar dengan bangunan pondok kecil diatasnya. Dengan tampaknya bangunan jermal, artinya sebentar lagi kami akan mendarat ke Pulau Penyu.Â
Â
Ada yang menarik perhatianku serta ketiga tamuku ini yaitu di bangunan jermal, , tidak seperti biasanya bagiku,terlihat banyak sekali burung gagak hitam. Ada yang terbang berkelompok melayang-layang diudara, hingga yang hinggap berdiri di lantai jemur ikannya seperti lagi sibuk mematuk-matuk sesuatu. Bangunan jermal itu, bangunan eksotis ditengah arus deras itu juga masuk dalam daftar agenda utama kami.
Â
Â