Mohon tunggu...
Jan Bestari
Jan Bestari Mohon Tunggu... Lainnya - Merayakan setiap langkah perjalanan

Refleksi kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cinta Mati (2. Liburan 3 Anak Kota)

29 Januari 2022   16:21 Diperbarui: 29 Januari 2022   16:26 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

"Referensi kegiatan itu asalnya dari teman-teman kampus yang sebelumnya sudah berkunjung ke Pulau Penyu", Fithar pemuda yang tampak kalem dan misterius itu menjelaskan sambil menoleh kepadaku.

 

"Hampir semua tamu-tamu memang minta berkunjung kesana, Fithar," balasku menguatkan. Berdasarkan pengalamanku,rencana utama biasanya dapat tereksekusi dengan baik. Penambahan agenda lainnya saat dilapangan biasa saja terjadi. Sehingga menyebabkan penambahan lama hari berkunjung. Penambahan satu atau dua hari sepertinya sudah biasa terjadi sebelumnya karena tamu-tamu merasa belum puas menjelajahi setiap jengkal pulau yang seperti menyimpan misteri didalam keindahannya.

 

Tiba-tiba emak tampak dalam ekspresi resah gelisah melirikku dan berkata "Dewa...coba kamu temui Datuk Emran dulu... dan katakan akan rencana kalian ini!" pinta emak penuh harap agar aku segera bergegas kerumah Datuk Emran. Tidak pernah emak meminta hal tersebut sebelumnya. Bahkan sebelumnya pernah ia meminta untuk aku tidak usah menemuinya, meski untuk urusan terkait upacara adat dikampung.  

 

Dari bisik-bisik banyak orang tua,tetapi aku anggap angin lalu saja,dikatakan bahwa emak merupakan orang yang sangat dicintai secara diam-diam oleh Datuk Emran sampai dengan detik ini. Buktinya,sampai saat ini Datuk Emran memang belum punya pendamping hidup dikarenakan beliau telah patah hati ditolak cintanya oleh emakku Tanjung Buih. Tetapi bagiku itu adalah cerita masa lalu mereka. Saat ini adalah apa yang ada sekarang. Harapanku tidak akan ada yang berubah.

 

Tetapi saat ini situasinya sangat berbeda. Emak sepertinya sangat khawatir akan kami. Sepertinya beliau mempunyai firasat yang kuat akan ada sesuatu kejadian didepan yang tidak kami ketahui. Keanehan lain yaitu saat aku diminta mendatangi Datuk Emran. Telah diketahui umum bahwa Datuk Emran punya kemampuan mengobati orang-orang kampung secara adat. Beliau juga dipercaya satu-satunya orang yang dapat berkomunikasi dengan mahluk astral di kampungku.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun