"Kenapa dadamu?" tanay Rio.
"Aku didorong pakai palang pintu, pas dada," kata Candi.
"Astaga. Harus diperiksa. Jangan-jangan cedera serius," kata Rio.
mengisyaratkan agar mereka masuk ke ruang tengah rumah. Rio kemudian mencari Bu Parmi untuk mendapatkan air panas.
Candi masih mendekat dadanya ketiga duduk di kursi rotan di ruang tamu. Ia menaikkan kaosnya ke atas.
"Sorotkan sini lampu bateraimu," kata Candi pada Rio,
"Sorotkan kemana?" ulang Rio.
"Ke sini, dadaku!"
"Kau membiarkan aku melihat dadamu?" Rio tak segera menyorotkan lampu baterainya.
"Aku tak perduli. Aku cuma mau kau periksa, bukan pamer dada"
Rio menyorotkan lampu ke dada Candi. Ada guratan-guratan merah pada bagian dada atas.